Kepala Disdikbud Kota Malang Nilai PPDB 2021 Lancar

Memontum Kota Malang – Berakhir sudah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Kota Malang. Mulai jenjang TK, SD, hingga SMP melalui berbagai jalur, seperti zonasi, afirmasi, prestasi, maupun kepindahan orang tua.

Berdasarkan pengamatan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Malang, Suwarjana, PPDB tahun ini berjalan lancar.

Baca juga:

• Pabrik Narkoba di Kota Malang Berstatus Sewa, Kantor EO Jadi Modus Kawanan Pelaku
• Pembuatan Pabrik Narkoba di Kota Malang Dipandu WNA, Sehari Mampu Produksi 4 Ribu Extacy
• Penggrebekan Rumah Produksi Narkoba di Kota Malang Jadi Pengungkapan Pabrik Narkoba Terbesar di Indonesia

“Yang jelas, PPDB yang berlangsung dari 17 Mei 2021 sampai ditutup tanggal 16 Juni 2021 pukul 23.59, berjalan lancar. Alhamdulillah, ini berkat support masyarakat juga,” ungkapnya, Senin (21/06) tadi.

Dikatakan Suwarjana, mayoritas keluhan yang datang dari orang tua murid berakar pada kebingungan pendaftaran. “Kami juga ada Posko PPDB yang berlokasi di Dikbud, banyak wali murid yang datang. Tapi dari laporan yang saya himpun, kebanyakan datang perihal kebingungan. Ada yang bingung mendaftar, bahkan ada juga yang kita bantu daftarkan,” jelasnya.

Namun, menurut mantan Kepala Dinas Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah (Dispussipda) ini, tidak ada yang permasalahan berkaitan dengan lambannya sistem. Namun, koneksi internet di lokasi siswa mendaftar berpengaruh terhadap proses pendaftaran

“Kita lihat permasalahan mereka. Kadang juga karena internet lemot, lalu berkas yang diupload ukurannya melebihi ketentuan. Ya kita bantu,” sambungnya.

Tidak hanya itu, dijelaskan Suwarjana, PPDB tahun ini juga tidak ada penumpukan pendaftar. Selain pendaftaran dibuka selama 24 jam, operator pendaftaran juga tersebar di ratusan Sekolah Dasar (SD).

“Untuk di SMP kan hanya sebatas meneliti dan mengamati saja. Sementara operator yang pendaftaran itu ada di SD yang tersebar pada 195 SD Negeri dan sekian SD Swasta. Berarti kan calon pendaftar tidak menumpuk di satu tempat. Belum lagi siswa daftar dari rumah, yang secara teknologi alat dan sebagainya sudah memadai,” terangnya. (mus/sit)