Kota Malang
Kepala Terminal Arjosari Malang Prediksi Lonjakan Penumpang Libur Lebaran hingga 50 Persen
Memontum Kota Malang – Kepala Terminal Arjosari, Hadi Supeno, memprediksi bahwa akan terjadi lonjakan penumpang sebesar 50 persen, saat mudik Lebaran. Hal tersebut, tentu akan berpengaruh pada naiknya pendapatan dan perekonomian masyarakat yang ada di Terminal Arjosari.
Menurut Hadi, sejak sebelum Kamis (13/04/2023) lalu, sebenarnya sudah tidak ada peningkatan penumpang. Sebaliknya, kalau dipantau malah terjadi penurunan. Namun, sejak Jumat (14/04/2023) kemarin hingga hari ini Sabtu (15/04/2023) ini, kembali dilakukan pengecekan dan ada peningkatan penumpang Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP).
“Beberapa hari ini mulai ada peningkatan untuk Bus AKAP. Kalau prediksi penumpang, meningkat 50 persen itu sudah bagus. Saya berharap, semua penumpang itu naik dan turunnya di terminal. Mudah-mudahan tahun ini naik, sehingga ekonomi masyarakat di terminal dapat meningkat,” ujar Hadi, saat dikonfirmasi Sabtu (15/04/2023) siang.
Sementara itu, salah satu pedagang di Terminal Arjosari, Romadon, mengaku jika menjelang H-4 cuti bersama hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah ini, masih belum merasakan adanya peningkatan penjualan. “Biasanya, menginjak hari ke 21 di Bulan Ramadan, peningkatan penjualan sudah mulai terlihat. Tapi sampai detik ini, lebaran kurang seminggu pendapatan masih kurang. Ini saya lihat baru ada peningkatan pemudik kurang lebih 4 harian ini,” papar Romadon.
Baca juga :
- Pj Wali Kota Malang Tekankan Kewaspadaan Dini Jaga Kondusifitas Pilkada 2024
- Peduli Wilayah Kekeringan, Bunda Indah Distribusikan Tangki Air Bersih untuk Masyarakat
- Ketua DPRD Trenggalek Definitif Periode 2024-2029 Resmi Ditetapkan
- Pemkab Jember Hentikan Sementara Penyaluran Bansos, Hibah dan Honor Guru Ngaji
- Besok, 32 Ribu Peserta Bakal Ikuti Tes SKD CPNS di Kota Malang
Lebih lanjut Romadon menyebut, jika kondisi tokonya ramai pembeli, maka keuntungan bisa mencapai Rp 450 ribu per hari. Selain itu, menurutnya para pembeli lebih banyak tertarik untuk berbelanja keripik buah dengan harga Rp 13 ribu per bungkus serta Rp 35 ribu perpaket yang berisi 10 bungkus kemasan kecil.
“Biasanya yang dibeli di sini lebih banyak bawa oleh-oleh khas Malang, seperti kripik buah, kripik tempe, minuman sari apel itu. Pendapatan tahun kemarin tidakk ada untung, tapi cuma balik modal. Sampai hari ini ada pemasukan Rp 95 ribu. Kalau kemarin tidak sampai Rp 100 ribu,” lanjutnya.
Meskipun, belum mengalami peningkatan penjualan. Namun, Romadon mengaku tetap bersemangat dan berharap agar situasi semakin membaik dalam beberapa waktu ke depan.
“Alhamdulillah ini sudah tidak ada PPKM. Harapannya semakin baik, pemudik banyak yang beli oleh-oleh di toko kami,” imbuhnya.
Dalam pantauan Memontum.com saat di lokasi, nampak aktivitas di Terminal Arjosari yang masih terbilang cukup sepi oleh pemudik. Berjejer warung makanan dan minuman, serta toko oleh-oleh yang juga terlihat masih sepi didatangi oleh pembeli. (rsy/sit)