Lamongan
Kerajinan dan Produk UPPKS Warnai Peringatan Harganas XXV di Lamongan
Memontum Lamongan—–Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) XXV di Kabupaten Lamongan diwarnai dengan berbagai kerajinan maupun produk yang dipamerkan oleh Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS).
“Hari ini kita lakukan peringatan hari keluarga nasional, di Lamongan ini ada pameran juga, UPPKS (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera), itu kita berupaya memberdayakan,” kata Bupati Lamongan Fadeli, seusai Peringatan Harganas XXV, di Pendopo Lokatantra, Selasa, (24/7/2018).
Berbagai macam kerajinan seperti makanan ringan olahan, songkok, sepatu rajut dan kerajinan tangan lainnya, dihasilkan setiap keluarga yang tergabung dalam kelompok-kelompok usaha yang ada di desa-desa di wilayah Lamongan.
“Di Lamongan ini, di setiap Desa mempunyai UPPKS di 474 desa dan kelurahan yang ada di Kabupaten Lamongan itu dipamerkan, macam-macam usaha UKM yang ada di Kabupaten Lamongan,” terang Fadeli.
Dikatakan Fadeli, adanya UPPKS ini sebagai upaya Lamongan untuk peningkatan kesejahteraan, keluarga, karang taruna, para pemuda.
“Di Lamongan juga sudah ada LA-Mart, e-money, e-commerce,” ungkapnya.
Tak hanya itu, tambah Fadeli, selain adanya UPPKS, di Lamongan juga mempunyai Kampung Keluarga Berencana (KB) terbanyak se-Jawa Timur.
“Sekarang di Lamongan kampung KB nya ada 64 kampung KB,” ujarnya.
Kampung KB ini, sambung Fadeli merupakan wahana pemberdayaan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat desa.
“Ini upaya-upaya yang dilakukan teman-teman di Kabupaten Lamongan saya pikir ini sudah cukup bagus mengimbangi daripada program-program lain di Kabupaten Lamongan,” tutur Fadeli.
Sekedar diketahui, Pemkab Lamongan telah menjalankan beberapa program untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia, seperti Program 1821, Program ODF (bebas buang air besar sembarangan) dan target harus tercapainya Lamongan 100 persen Universal Health Coverage (UHC).
Disisi lain, Kepala Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN Provinsi Jatim, Ajeng Lukitowati mengungkapkan, di Jawa Timur terdapat 2.262 penyuluh KB. Dari jumlah tersebut, 96 diantaranya di Kabupaten Lamongan. Namun, di Lamongan yang terdapat 474 desa dan kelurahan, terjadi keterbatasan penyuluh KB.
“Seharusnya 1 penyuluh KB hanya membawahi dua desa. Tapi bisa diatasi dengan bantuan mitra kerja seperti kelompok tani, Kades, Petugas Lapangan Keluarga Berencana dan TP PKK,” ucap Ajeng. (ifa/zen/yan)