Berita
Komandan Kodim 0824 Jember Serukan Pilkada Damai Tanpa Provokasi
Jember, Memontum – Jelang perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020 yang tinggal beberapa bulan lagi, Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) 0824/Jember, Letkol Inf La Ode Muhammad Nurdin, mengajak semua pihak secara bersama-sama menjaga dan menciptakan perdamaian dan keamanan.
Ajakan tersebut disampaikan saat acara Dialog Interaktif di Radio Republik Indonesia (RRI) Jember, Rabu (22/1/2020) malam. Komandan Kodim (Dandim) 0824 Jember yang sering di panggil La Ode, mengatakan, sejatinya ajang Pilkada merupakan sistem demokrasi yang dilaksanakan berdasarkan nilai dan falsafah Pancasila, sehingga semua harus menjaga kualitas demokrasi itu dengan baik.
“Dalam menghadapi pilkada serentak ke depan, kami perlu merumuskan berbagai hal berkaitan dengan tingkat kerentanan ancaman ataupun kerawanan di masyarakat. Bersamaan dengan itu, kami punya program One Day One Pesantren dan One Week One Tahajud atau safari tahajud,” ungkapnya, Rabu (22/1/2020) malam.
La Ode memaparkan, program One Day One Pesantren itu mengunjungi setiap pondok pesantren (ponpes), menggelar silaturahmi dengan para alim ulama, habaib, kiai dan ustadz. Sedang One Week One Tahajud atau safari tahajud, itu melakukan doa bersama setiap Jum’at pagi dengan para tokoh agama, masyarakat dan tokoh pemuda.
“Jember juga dijuluki kota santri karena banyaknya pesantren di wilayah ini, orang-orangnya nasionalis-religius. Maka penting kiranya punya hubungan dekat dan banyak berinteraksi dengan ulama atau kiai. Dengan harapan pelaksanaan pilkada serentak nantinya dapat berjalan lancar, aman dan terkendali. Karena damai dalam pilkada itu indah,” imbuhnya.
Dijelaskannya juga, pihaknya meminta kepada para tokoh agama, masyarakat dan tokoh pemuda untuk bisa memberikan cerminan atau contoh kepada warga masyarakat lainnya, bahwa menjaga persaudaraan, mempertahankan kemaslahatan umum dan keutuhan sebuah bangsa lebih penting daripada kepentingan pribadi maupun kelompok.
Komandan La Ode menghimbau, agar masyarakat Jember tetap senantiasa menjaga kondusifitas wilayah teritorialnya tersebut. Karena seyogyanya dalam konteks partisipasi, siapapun tentu berpandangan sama. Namun dalam konteks kontestasi, tampaknya masyarakat memiliki pandangan berbeda.
“Mari kita bersama-sama menjaga keamanan dan kedamaian di Jember ini, dengan cara tidak mudah diadu domba atau diprovokasi kelompok-kelompok yang ingin memecah belah. Karena kepentingan rakyat bukan kepentingan pribadi atau golongan, mari kita sama-sama mewujudkan perdamaian dan bekerja membangun kota kita tercinta ini,” pungkasnya. (Kj1/Yud/oso)