SEKITAR KITA
Launching Rumah Terapi Tumbuh Kembang, Novita Hardiny Berharap bisa Diakses Semua Warga Trenggalek
Memontum Trenggalek – Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardiny, menghadiri kegiatan launching Rumah Terapi Tumbuh Kembang bagi penyandang disabilitas di Kota Keripik Tempe. Didampingi suaminya, Mochamad Nur Arifin, istri Bupati Trenggalek itu berharap rumah terapi ini bisa diakses oleh seluruh masyarakat tanpa terkecuali. Dengan begitu, setiap orang tua atau wali murid yang memiliki anak disabilitas tidak perlu jauh-jauh ke luar Trenggalek, untuk memastikan tumbuh kembang anak.
Bertempat di salah satu ruang yang ada di Kantor Dinas Sosial P3A Kabupaten Trenggalek, rumah terapi ini nyatanya menjadi cita-cita lama Pemkab Trenggalek. “Sudah lama ingin kami bangun di Trenggalek, agar layanan untuk tumbuh kembang anak-anak berkebutuhan khusus tidak usah jauh-jauh ke Surakarta,” kata Ketua TP PKK saat dikonfirmasi, Senin (24/07/2023) siang.
Dijelaskan Novita, perkembangan tiap anak memang berbeda antara satu dan yang lain. Namun, ada sejumlah indikator yang menandakan adanya masalah dalam tumbuh kembang anak. Karenanya, orang tua mesti memperhatikan perkembangan anaknya untuk mengantisipasi masalah ini.
“Untuk itu, dalam rangka membantu orang tua, Pemerintah Daerah menyediakan layanan rumah terapi tumbuh kembang bagi penyandang disabilitas,” imbuhnya.
Masih menurut Novita, semua anak terlahir dengan risiko hambatan dalam perkembangannya. Tapi, ada beberapa anak yang memiliki risiko lebih tinggi lantaran berbagai gangguan. Bila risiko itu tidak terdeteksi dan tertangani sejak dini, akibatnya anak akan mengalami persoalan dalam hal perilaku serta kecerdasan seiring dengan bertambahnya usia.
Baca juga :
Bahkan, paparnya, ada banyak faktor yang mempengaruhi laju perkembangan anak. Diantaranya, keterampilan sosial, motorik, bahasa dan permainan.
“Makanya, rumah terapi tumbuh kembang ini hadir untuk melayani orang tua dan anak yang memiliki risiko gangguan tersebut. Saya juga ingin, bagaimana layanan yang ada di Surakarta yang demikian terpadu itu juga bisa dilakukan di Trenggalek. Kita belajar ke Surakarta dan alhamdulillah juga mendapat support penuh dari Surakarta. Tidak hanya pembelajaran atau keilmuan, tapi support itu juga berupa anggaran,” terang Novita.
Kedepannya, pihaknya juga akan mengembangkan pusat pelayanan terpadu untuk anak-anak berkebutuhan khusus. Sehingga, ini agar bisa mewakili dari harapan setiap wali murid yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Tentunya, tidak harus ke luar kota, namun di Trenggalek juga bisa.
Layanan ini, paparnya, juga sesuai dengan harapan masyarakat seperti yang disampaikan bupati. Pun bisa disentuh dan diakses oleh masyarakat di setiap desa.
“Kita tahu, bahwa geografis Kabupaten Trenggalek ini agak sedikit susah untuk diakses oleh teman-teman berkebutuhan khusus. Baik dari segi jalan nya maupun anggarannya juga. Kita butuh gotong royong, kerja sama antara pemerintah daerah, kecamatan, desa kemudian aktivis ataupun relawan untuk bisa menghantarkan. Atau paling tidak menelepon untuk memperkuat jaring komunikasi dimana mendekatkan pelayanan kepada masyarakat,” paparnya. (mil/sit)