Kota Malang
Malang Super Fight 26, Sajikan Laga Kelas Dunia
Memontum Kota Malang—-Dalam rangkaian lerayaan HUT Kota Malang ke 105 dan HUT ke 58 Kostrad , warga Kota Malang bakal bisa menyaksikan laga tinju kelas dunia. Sejumlah atlet tinju internasional, nasional dan lokal bakal tampil di kejuaraan tinju internasional MSF (Malang Super Fight) ke 26 pada 29 Maret 2019 du halaman depan Balaikota Malang.
Ada 3 sabuk emas yang perebutkan yakni sabuk emas Walikota Malang, sabuk rmas Panglima Devisi 2 Kostrad dan sabuk emas Yon Bek Ang Divif 2 Kostrad. Diantaranya akan menampilkan pertandingan antara Tibo Monabesa dari Indonesia Vs Wittawas Basapean dari Thailand. Selain itu juga ada Defry Palulu dari Indonesia Vs Ivor Lasbrella dari Philipin.
Defry mengatakan bahwa dirinya sudah melakukan persiaoan secara matang saat melawan Ivor. “Persiapan kami sudah matang. Di Kota Malang ini, kami akan berikan yang terbaik. Saya sendiri berharap menang KO,” ujar Ivor, saat berada di the Nine Resto Jl Tangkuban Perahu, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Sabtu (3/2/2019) siang.
Sementara itu Pemnina Komisi Tinju Profesional Indonesia (KPTI) Ir H Ade Herawanto MT, mengatakan bahwa MSF ke 26 ini digelar dalam rangkaian perayaan HUT Kota Malang ke 105 dan HUT ke 58 Kostrad. ” Ada 3 partai utama yang dipertandingkan. Visi misi nya kedepan ingin membangkitkan kembali kejayaan tinju tanah air di pentas internasional. Semua pihak yang terlibat berkomitmen dan memberikan dukungan penuh untuk kemajuan olah raga tinju Malang di kancah dunia,” ujar Ade Herawanto.
Armin Tan Tigore Kepala Sasana Armin Tan Boxing, mengatakan bahwa pihaknya berpartisipasi menurunkan 2 petinju kelas internasional dan 1 petinju kelas nasional. Promotor tinju Internasional ini juga berharap MSF ke 26 ini akan membangkitkan lagi iklim tinju di Kota Malang.” Kota Malang sudah saya anggap sebagai rumah kedua. Kota Malang memiliki potensi yang besar. Sayangnya saat ini masih minim pertandingan. Adanya MSF ini saya harap bisa meriah dan atlet-atlet lokal termotivasi agar iklim tinju lebih hidup,” ujar Armin Tan.
Dia mencontohkan sosok Hero Tito, petinju profesional asal Malang, yang kerap tampil di pentas intetnasional. ” Petinju profesional Indonesia Hero Tito asal Malang yang tampil di pentas tinju internasional. Hero Tito saat ini berlatih di sasana saya dan dia sangat potensial. Saya yakin di Malang masih banyak “Hero Tito” lain yang menunggu untuk ditemukan,” ujar Armin Tan. (gie/yan)