Pendidikan
Masih Zona Merah, 2021 Sekolah di Kota Malang Terancam Masih Daring
Memontum Kota Malang – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, saat konferensi pers bulan November 2020 lalu, telah menyampaikan pembelajaran tatap muka diperbolehkan di tahun 2021.
Namun nampaknya, di Kota Malang sendiri pembelajaran semester genap tahun ajaran 2020/2021, masih akan kembali menerapkan sistem daring.
Hal itu, disebabkan karena harus menyesuaikan kondisi zona Kota Malang, yang masih masuk zona merah. Meski begitu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Malang-Batu Provinsi Jatim, Ema Sumiarti, mengatakan sekolah-sekolah sudah siap jika harus luring.
“Sekolah sudah siap, tinggal nanti kondisinya bagimana di daerah. Memang Pak menteri menyampaikan bisa buka 2021, tetapi diserahkan ke daerah masing-masing,” terangnya, Sabtu (03/01) tadi.
Menurutnya, jika harus luring di tahun 2021, seluruh sekolah di Kota Malang, akan menerapkan SOP ketat.
“Karena kemarin kita sudah sampaikan harus ada SOP, harus punya perencanaan bagaimana zona merah, zona orange, zona kuning. Kita tunggu, semester kemarin kita sudah coba tatap muka kan beberapa sekolah. Ternyata kemarin kondisi Malang melonjak kasus terkonfirmasi positif covid-19, akhirnya PAS (penilaian akhir semester) kembali semua online,” jelasnya.
Masih menurut Ema, saat liburan sekolah ini, pihaknya akan melakukan evaluasi. Situasi dan kondisi harus benar-benar diperhatikan karena kedepan akan ada syarat yang disesuaikan dengan zona daerah masing-masing.
“Yang jelas tidak mungkin seluruhnya, ada beberapa sekolah yang aturannya ketat kan. Contohnya SMA Nala Malang semester lalu sempat luring, itu pun orang tua tidak boleh berkunjung , sudah langsung holding di dalam asrama semua,” paparnya.
Sebelumnya, Wali Kota Malang, Sutiaji pun sempat menuturkan bahwa untuk semester genap tahun 2021 ini masih PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh).
“Masih daring, tapi tidak menutup kemungkinan di tengah semester kita bisa menjalankan tatap muka. Tapi situasi saat ini semakin genting karena pandemi, jadi rupa-rupanya masih akan tetap daring,” ungkap Sutiaji. (cw1/sit)