Kota Batu
Masuk Jurang Sekitar 20 Meter, Fuso Tanpa Muatan Renggut Nyawa Sopir di Kawasan Payung Batu
![Masuk Jurang Sekitar 20 Meter, Fuso Tanpa Muatan Renggut Nyawa Sopir di Kawasan Payung Batu](https://memontum.com/wp-content/uploads/2022/01/WhatsApp-Image-2022-01-18-at-13.13.59.jpeg)
Memontum Kota Batu – Kawasan Payung yang menjadi jalur penghubung Batu – Kediri, Selasa (18/01/2022) pagi digegerkan dengan peristiwa truck fuso Nopol W 8599 DY, terjatuh ke jurang. Truk yang dikemudikan oleh Sahman (47) warga Desa Kedungwuni, Kecamatan Wates, Kabupaten Pekalongan, itu terjun bebas di jurang sekitar Coban Kethak.
Diketahui, peristiwa naas terjadi sekitar pukul 09.00 dan proses evakuasi korban berjalan sekitar 1,5 jam. Sementara untuk proses evakuasi kendaraan, sementara masih belum ada keterangan kapan akan dilakukan.
Kanit Laka Satlantas Polres Batu, Aiptu Trimo, saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa kejadian laka yang mengakibatkan pengemudi meninggal dunia. “Dugaan sementara, kendaraan mengalami rem blong. Tidak ada korban lain dalam peristiwa ini, selain dari pada pengemudi kendaraan,” urainya.
Baca juga
- Laporan Pemeriksaan BPK, Pj Wali Kota Wahyu Harap Pengelolaan Keuangan Kian Akuntabel dan Sistematis
- Batu Andesit Kayutangan Heritage Rusak, DPUPRPKP Malang Sebut Beban Kendaraan dan Macet Jadi Sebab
- Respon Pengunduran Diri Pj Bupati Sugiat, DPRD Jombang Siapkan Rapat Pimpinan dan Fraksi
- Jalan Bergelombang Milik Provinsi Jadi Keluhan, DPUPRPKP Kota Malang Back Up Pengawasan
- Pastikan Keakuratan Data Disabilitas, Dispendukcapil Malang Jemput Bola dan Sosialisasi
Lebih lanjut Aiptu Trimo mengatakan, kronologi kejadian bermula saat truk fuso tanpa muatan yang melaju dari arah barat (Kediri) menuju timur (Kota Batu). Namun, ketika memasuki kawasan Payung 2 (Coban Kethak), truk tersebut diduga mengalami rem blong. Sehingga, pengemudi panik dan menabrak pembatas jalan. Truk kemudian meluncur masuk ke jurang sedalam 15 hingga 20 meter.
Masih menurut Kanit Laka, kondisi korban sempat terjepit kabin truk dan kritis ketika hendak dievakuasi. Akibat luka yang dialami cukup parah, membuat nyawa korban tidak terselamatkan.
“Untuk kemacetan tidak sampai terjadi, karena kita melakukan rekayasa lalu lintas dengan sistem buka tutup,” ujarnya. (bir/gie)