SEKITAR KITA
Masyarakat Kalibatur Tulungagung Meminta Akses Jalan ke Pantai Sine Diperbaiki
Memontum Tulungagung – Akses jalan dikeluhkan masyarakat Desa Kalibatur, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung. Itu karena, akses ke Pantai Sine sering terjadi kecelakaan karena kemiringan jalan yang terlalu curam dan berlubang. Sehingga, hal itu bisa berdampak pada mengurangi wisatawan untuk datang.
Salah satu nelayan dan juga Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Tulungagung, Jaiman mengungkapkan, masyarakat sekitar tidak memohon bantuan materi, Sembako dan sejenisnya. Akan tetapi infrastruktur dan sarana prasarana di Pantai Sine perlu diperhatikan.
“Keperluan yang paling mendesak adalah infrastruktur jalan. Tanjakannya terlalu tajam, baik mobil pengangkut ikan dan pengunjung, sering terjadi kecelakaan,” ungkap Jaiman selepas prosesi Labuh Laut, Jumat (03/06/2022).
Hasil dari pantauan perjalanan Memontum.com, jalan terjal dengan sedikit tanjakan seperti huruf S membuat berbahaya jika hujan. Disamping itu, fasilitas umum di pinggir jalan seperti cermin tikungan yang berbentuk cembung ada dua yang sudah rusak dan tidak berfungsi.
“Saya khawatir kalau tanjakan terlalu curam. Menyebabkan kunjungan wisata sepi, tanjakan bisa dikurangi, entah kapan bisa dianggarkan,” ungkap pria yang juga asli Dusun Sine, Desa Kalibatur Kecamatan Kalidawir ini.
Baca juga :
- Ketua DPRD Trenggalek Definitif Periode 2024-2029 Resmi Ditetapkan
- Pemkab Jember Hentikan Sementara Penyaluran Bansos, Hibah dan Honor Guru Ngaji
- Besok, 32 Ribu Peserta Bakal Ikuti Tes SKD CPNS di Kota Malang
- Pemkab Banyuwangi Raih Penghargaan Penyelenggaraan Air Minum Aman dari Menteri PUPR
- Lihat Konser Pembuka Jombang Fest 2024, Seorang Perempuan Terkena Ledakan Petasan
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Tulungagung, Bambang Ermawan mengatakan perlu koordinasi terhadap dinas terkait. “Seperti jalan bisa langsung berkoordinasi denga Dinas Pekerjaan Umum, kemudian lapak-lapak itu kita koordinasikan UMKM,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia menambahkan supaya masyarakat desa juga harus ikut berpartisipasi. Karena kadang-kadang berbenturan dengan UU Desa mengamanatkan Bumdes yang mengatur pembangunan di desa. “Sedangkan kita mengacu pada kepariwisataan. Tetapi yang jelas keduanya kita sinergikan, kita jadikan kolaborasi, kita jadikan satu,” ujar Bambang.
Disbudpar berbarap, kepariwisataan adalah tanggung jawab antara pemerintah, masyarakat, pengusaha, akademisi dan bahkan pihak media. Media mampu mempublikasikan sehingga kunjungan wisatawan banyak.
Seperti acara Labuh Laut, Bambang mengaku anugerah yang diberikan kepada masyarakat Sine atas karunia rezeki, atas segala nikmat yang diberikan Allah SWT. Dimana telah dijauhkan mara bahaya dan harapannya masyatakat Sine lebih sejahtera.
Selanjutnya, untuk gelaran Labuh Laut ini merupakan rutin setiap tahun dilaksanakan. Bambang berharap tahun depan lebih baik dan lebih bagus lagi. Sehingga mampu mendatangkan wisatawan yang lebih besar lagi. “Setelah diberi kelonggaran harapannya naik, tumbuh dan berkembang,” ujarnya. (jaz/gie)