Kota Malang
Mengusung Wisudatainment, IBU Wisuda 1.269 Lulusan
Memontum Kota Malang – IKIP Budi Utomo (IBU) kembali mewisuda mahasiswa sarjana (S1) dan pascasarjana (S2), di GOR Ken Arok, Sabtu (27/7/2019) pagi. 1.269 wisudawan tersebut berasal dari tujuh program studi dan magister Pendidikan Olahraga. Terbagi 1.257 mahasiswa S1 dan 12 mahasiswa S2, yang mengikuti yudisium periode 18-1 dan 18-2, di tahun akademik 2018/2019. Sebelumnya di tahun yang sama, IBU mewisuda 1.232 mahasiswa pada Sabtu (30/3/2019) lalu.
‘’Ini memang hal yang baru. Ketika wisuda ke-32, berdekatan waktunya dengan wisuda ke-33. Karena memang yang lulus yudisium, harus segera diwisuda. Jadi tidak perlu ditunda-tunda lagi,’’ ujar Rektor IKIP Budi Utomo, Dr H Nurcholis Sunuyeko MSi.
Menurutnya, mahasiswa dicetak menjadi lulusan kompatibel yang bisa masuk ke semua lini di mana saja. Seperti anggota dewan, anggota KPU, dan lainnya. Tahun ini, IBU akan mencatatkan sejarah, selain menargetkan 2.500 mahasiswa baru, IKIP Budi Utomo akan berubah nama menjadi Universitas Budi Utomo.
“Progresnya sudah 90 persen. Ini juga bentuk perjuangan civitas IBU. Sama halnya wisudawan kali ini merupakan lulusan perjuangan. Dimana pada tahun 2014 IBU mengalami masalah, namun masih banyak mahasiswa dan Pemda yang memiliki kepercayaan pada IBU dibandingkan isu yang berkembang. Dengan kekuatan dan spirit yang luar biasa, kami bersama-sama menjadikan IBU kini berjaya. Sehingga pantaslah nantinya alumni IBU teruji dalam pengabdian kepada masyarakat,” beber Nurcholis.
Sebagai sebuah kampus yang disebut miniaturnya Indonesia, disuguhkan berbagai ragam budaya nasional. Pasalnya, wisudawan didominasi mahasiswa asal luar Jawa hingga mencapai 60 persen.
‘’Semuanya disajikan dalam konsep wisudatainment. Sebuah prosesi wisuda, yang tidak meninggalkan kesakralan, tetapi dibalut dengan muatan entertainment. Perpaduan itu menjadi ciri khas kami, untuk melepas mahasiswa. Karena IKIP Budi Utomo ini adalah kampus multikultural,’’ papar Nurcholis.
Selain konsep wisudatainment, penyerang Timnas Indonesia dan Arema FC, Dedik Setiawan turut dalam rombongan wisudawan kali ini. Dedik kini resmi menyandang gelar Sarjana (S1) prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi. Sayangnya, pemain kelahiran Desa Jambangan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, 27 Juni 1994 ini tak bisa hadir lantaran mengalami cedera lutut saat laga versus Bhayangkara FC. Dedik mengikuti jejak atlet level nasional lainnya sebagai alumni IBU, di antaranya Ahmad Bustomi, Arif Suyono, Jaya Teguh Angga, Reza Mustofa Ardiansya, Sunarto, Beny Wahyudi, Juan Revi Auriqto, dan asisten pelatih Siswantoro.
Dalam wisuda ke-33 ini, wisudawan terbaik diraih oleh Anista Vera Duwi Lestari, mahasiswi prodi Pendidikan Biologi, dengan IPK 3.96. Disusul Sonya Aprilia Yolanda, mahasiswi prodi Pendidikan Bahasa Indonesia, dengan IPK 3.94. Kemudian Nur Khulaifatur Rosidah, mahasiswi prodi Pendidikan Matematika, dengan IPK 3.93.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Malang Ir Sofyan Edi Jarwoko memberi pesan khusus agar lulusan IKIP Budi Utomo dapat memberikan kontribusi positif dimanapun berada. Bung Edi mengapresiasi IBU yang sejalan dengan konsep pengembangan Kota Malang dalam konsep Pentahelix.
“Meski berasal dari luar pulau, mahasiswa IBU turut menyumbangkan perannya dalam mengabdi di masyarakat dimana pun dia berada. Dengan menggandeng semua pihak, layaknya Pentahelix, IBU dapat mengambil perannya di tengah masyarakat,” jelas Bung Edi. (adn)