Berita
Novita Hardiny Terbang ke Papua, Temui Warga Trenggalek Korban Kerusuhan Wamena
Memontum Trenggalek – Pasca terjadi kerusuhan di Wamena Papua beberapa waktu lalu, tentu menyisakan trauma bagi para warga pendatang, tak terkecuali bagi warga asal Kabupaten Trenggalek. Tak sedikit pula warga pendatang yang ingin kembali pulang ke kampung halaman pasca kejadian tersebut.
Prihatin dengan kondisi warga asal Trenggalek yang turut menjadi korban, Pemkab berupaya memfasilitasi kepulangan warganya tersebut. Tak hanya memfasilitasi kehilangan warganya, istri Bupati Trenggalek, Novita Hardiny bahkan juga ikut terbang ke Papua untuk menemui para warga Trenggalek di posko pengungsian di Kota Jayapura.
“Kedatangan kami ke Papua ini adalah bentuk tanggung jawab maupun keterikatan batin untuk hadir di tengah masyarakat Trenggalek yang turut menjadi korban di Wamena, ” ucapnya, Kamis (10/10/2019) pagi.
Dikatakan Novita, menurut pantauan, warga masyarakat Trenggalek yang ada di Wamena Papua ini membutuhkan kepastian untuk pulang.
“Kemarin kita komunikasikan dan akhirnya ada kesepakatan bahwa saya berangkat bersama Pak Sekda ke Jayapura untuk memberikan support baik dari segi material, dari segi psikis, juga support dalam hal ini untuk memastikan keberangkatan mereka untuk pulang ke Jawa, ” imbuh Novita.
Meskipun ada himbauan untuk tidak meninggalkan tempat perantauannya, namun menurut Novita, masyarakat yang menjadi korban masih memiliki trauma atas musibah yang dialami.
“Terlihat dari garis wajah mereka ada sisi traumatik yang perlu disembuhkan dalam waktu tertentu, tergantung masing-masing individunya, ” katanya.
Masih ibu 3 anak ini mereka menginginkan untuk pulang ke rumah, bertemu keluarga, karena mengingat juga rumah, kendaraan, aset-aset mereka di Wamena juga sudah hilang.
Jika memang mereka tinggal di Wamena, mereka juga perlu adanya pendampingan. Mulai lagi dari nol, karirnya dan lain sebagainya.
Ditambahkan oleh Novita, bahwa Pemerintah Kabupaten Trenggalek juga berupaya memberikan bantuan baik berupa materiil hingga pendampingan.
“Kami juga memberikan support bagi mereka yang ingin kembali ke Trenggalek, memulai kehidupan di Trenggalek, kami berikan fasilitas pelayanan baik dari trauma healing, keterbukaan lapangan pekerjaan, ” pungkas Novita. (mil/yan)