Blitar
Pasca Banjir, Pembangunan Pacitan Ditargetkan Rampung Sebelum Natal
*Pemprov Jatim Anggarkan Rp 48 Miliar
Memontum Blitar – Pembangunan kembali ribuan rumah yang rusak akibat banjir di daerah Kabupaten Pacitan, ditargetkan selesai Desember mendatang atau sebelum perayaan Natal dan Tahun Baru. Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo saat menghadiri acara puncak Kirab Pemuda Nusantara 2017 di Kabupaten Blitar, Kamis (07/12/2017).
Dijelaskan Soekarwo, sejumlah pembangunan rumah warga maupun akses jalan kini sedang dikebut agar masyarakat yang kehilangan rumah dapat segera menempati huniannya. “Kita tergetkan akan rampung sebelum Natal atau akhir tahun lah, sebelum 2018 insyaallah rampung”, jelas Soekarwo.
Lebih lanjut Gubernur Jawa Timur menyampaikan, ada ribuan rumah yang saat ini kondisinya sudah tak bisa ditinggali. Bahkan sudah rata dengan tanah termasuk sarana berupa akses jalan yang rusak menghambat distribusi bantuan kepada masyarakat akan segera dibenahi. Untuk mempercepat proses pembangunan, Pemprov Jawa Timur juga bekerjasama dengan Personil dari Kodam V Brawijaya.
“Ada sekitar 4800 rumah yang hancur karena banjir. Itu akan kita bantu. Kita akan bangun kembali. Kalau untuk jalan, kita minta bantuan dari Angkatan Darat biar prosesnya cepat selesai”, tandasnya.
Orang nomor satu di Jawa Timur ini menambahkan, untuk belanja kebutuhan bantuan banjir Pacitan, pemerintah menguncurkan anggaran sedikitnya Rp 48 miliar dengan jumlah anggaran yang mendesak, yaitu Rp 36 miliar. Jumlah itu terdiri dari Rp 15 miliar untuk pembangunan akses jalan sementara sisanya untuk kebutuhan pembangunan rumah warga serta distribusi logistik dan obat obatan.
“Jalannya sudah habis Rp 15 miliar, kalau kebutuhan anggaran yang mendesak, sampai saat ini sudah Rp 36 miliar,” ungkapnya.
Berdasarkan data BPBD/BNPB disebutkan, akibat musibah banjir dan tanah longsor yang menerjang Kabupaten Pacitan, puluhan orang ditemukan meninggal, belasan ribu rumah harus ditinggalkan karena tak layak untuk ditinggali. Tak hanya itu, puluhan ribu pelajar harus dipindahkan lantaran gedung sekolah yang kondisinya sudah rusak dan rawan ambruk. (jar/yan)