Kabar Desa

Pawai Obor Meriahkan Maulid Nabi di Dusun Cangkreng, Desa Kotakan Kecamatan Situbondo kota

Diterbitkan

-

Pawai Obor Meriahkan Maulid Nabi di Dusun Cangkreng, Desa Kotakan Kecamatan Situbondo kota

Memontum Situbondo – Remaja Masjid Kotakan Cangkreng bersama Ratusan santriwan – santriwati, Desa Kotakan, Kecamatan Situbondo kota, Kabupaten Situbondo merayakan momentum maulid Nabi Muhammad SAW dengan pawai obor.

Acara yang digelar Sabtu (23/11) itu sebagai wujud rasa syukur atas lahirnya Nabi yang sangat dinanti syafaat dan pertolongannya. Rangkaian acara ini ditutup Sabtu malam dengan pengajian shalawat bersama.

PAWAI OBOR: Remaja Masjid Kotakan Cangkreng (REMAS KOCENG) Dusun Cangkreng, Desa Kotakan, Kecamatan Situbondo Kota, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. (imam)

PAWAI OBOR: Remaja Masjid Kotakan Cangkreng (REMAS KOCENG) Dusun Cangkreng, Desa Kotakan, Kecamatan Situbondo Kota, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. (imam)

Pawai obor sendiri menjadi salah satu dari rangkaian acara peringatan maulid Nabi yang di dalamnya juga terdapat perlombaan membaca barzanji, shalawat kreasi serta ditutup dengan pengajian shalawat bersama.

Dan pada puncak acara tersebut juga diisi mauidlah hasanah oleh Hendrayanto dari remaja masjid Kotakan Cangkreng ” REMAS KOCENG ” selaku pendiri Permata Shalawat atau Pengurus Masjid sekaligus koordinator remaja Masjid Kotakan Cangkreng (REMAS KOCENG).

Acara diikuti segenap santriwan-santriwati. Sebagian mereka memegang obor sebagai simbol bahwa santri adalah agen yang selalu istiqomah merawat tradisi, kearifan lokal yang sangat bernilai budaya nusantara dan luhur.

Advertisement

“Momentum maulid ini adalah sebagai wujud kegembiraan kita atas lahirnya manusia mulia yaitu Nabi Muhammad SAW yang mampu memberikan syafaat kepada umat manusia. Seperti yang kita saksikan bahwa dalam peringatan maulid, Indonesia selalu menjadi yang terdepan dalam memperingati,” kata Hendrayanto (35).

Menurut ketua pelaksana tersebut, acara mengambil tema Peran Santri Milenial dalam Melestarikan Budaya Lokal.

“Hal ini diambil sebagaimana masuknya Islam di Indonesia adalah dengan menghargai serta merawat tradisi sehingga Islam mampu tetap eksis atau dalam bahasa ushul fiqh disebut al-muhafadhah ala qadimis shalih wal akhdu biljadidil aslah yaitu mempertahankan tradisi dahulu yang baik dan mengambil tradisi terbaru yang lebih baik,” urainya.

Perayaan maulid memang terasa tidak hanya di seluruh penjuru negeri, namun juga mancanegara pun turut bersuka cita.

Advertisement

“Mengingat momentum sejarah kelahiran manusia yang mampu mengubah sejarah adab, akhlaq, etika dan tradisi manusia menjadi lebih luhur dan bermartabat,” jelasnya.

Sementara menurut penceramah acara KH Ahmad Nur menuturkan jika maulid Nabi adalah satu bukti kecintaan terhadap Nabi Muhammad SAW.

“Yang tanpa dirinya kita bukanlah siapa-siapa,” tegasnya.

Hal ini tentu sangat tepat bila mana berkaca pada masa lalu saat umat manusia khususnya bangsa Arab masih jahiliyah dan berlaku tidak manusiawi apalagi beradab, “Nabi Muhamad hadir untuk mengubah semuanya sesuai dengan apa yang dikatakannya yakni aku diturunkan tidak lain adalah untuk mengubah akhlaq manusia,” katanya.

Advertisement

Sementara itu, Kepala Desa Kotakan yang diwakili oleh Kepala Seksi Bidang Pemerintahan Anas Wijaya mengatakan Kami atas nama Pemerintah Desa Kotakan mengucapkan terimakasih kepada remaja masjid Kotakan Cangkreng “REMAS KOCENG” dan santriwan – santriwati juga Masyarakat terkhususnya berada di Dusun Cangkreng, Desa Kotakan yang telah menyelenggarakan acara Memperingati Hari Maulid Nabi Muhammad SAW 1441 Hijriah Tahun 2019 ini,” ujarnya.

“Nabi Muhammad SAW bukan hanya menjadi seorang nabi tetapi beliau juga seorang Pemimpin manusia yang membawa wajah dunia menjadi terang benderang dibandingkan dengan waktu-waktu sebelumnya dan acara ini merupakan hal yang baik untuk mengenang jasa beliau yang begitu luar biasa bagi umat islam,” pungkasnya.

Peringatan maulid kali ini dengan momentum pawai obor pun disambut hangat oleh masyarakat sekitar pesantren Dusun Cangkreng Desa Kotakan. Mereka yang mendengar shalawat berdendang dengan diiringi alunan musik hadrah dan juga dimeriahkan oleh atraksi Can Macanan turut keluar rumah atau sekadar membuka pintu guna melihat semarak kemeriahan pawai obor. (im/yan)

 

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas