Situbondo
PDAM Berencana Naikan Harga Tarif 150 Persatu Kubik
Jamal: Biaya Operasional Semakin Meningkat
Memontum Situbondo – Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Situbondo, berencana menaikan harga tarif air. Rencana kenaikan ini dilakukan pihak manajemen karena di beberapa Kecamatan pendapatan PDAM merugi.
PDAM berencana menaikan harga tarif air sebesar 150 rupiah, karena saat ini biaya operasionalnya meningkat, seiring kenaikan tarif dasar listrik. Jika sebelumnya harga tariff air 1350 rupiah persatu kubik, maka dinaikan menjadi 1500 rupiah.
Menurut Direktur PDAM, Jamal Fajri, rencana kenaikan harga tarif air tersebut masih akan disampaikan ke Bupati Dadang Wigiarto. “Jika tariff air tak dinaikan, maka PAD yang disetorkan PDAM ke APBD akan kecil, karena terbebani biaya operasional semakin tinggi,” terang Jamal.
Jamal menambahkan, saat ini harga tariff air PDAM di Situbondo paling murah, dibandingkan Kabupaten tetangga seperti Bondowoso. Di Bondowoso tariff air sudah 1500 per satu kubik, sementara di Situbondo masih 1350. Bahkan di Banyuwangi sudah 1750 per satu kubik.
Jamal menjelaskan, pada laporan keuangan Juni 2017, pendapatan PDAM merugi di empat Kecamatan. Paling besar kerugian PDAM di Kecamatan Besuki yaitu 35 juta. Kecamatan Mangaran dan Panji 16 juta, serta di Kecamatan Kapongan sebesar 15 juta.
Lebih jauh Jamal Fajri mengatakan, saat ini jumlah pelanggan PDAM sebanyak 27 ribu tersebar di 17 Kecamatan. Setiap pelanggan rumah tangga disediakan 10 meter kubik air setiap harinya. “Oleh karena itu, secara keseluruhan pendapatan PDAM tidak rugi, namun keuntungan yang diperoleh masih cukup kecil, karena dipergunakan menutupi kerugian di Kecamatan lain,“ tambahnya. (ed/mzm)