Kediri
Pembebasan Lahan Tol Kediri-Kertosono di Kabupaten Kediri Sisakan 2 Persen
Memontum Kediri – Pembebasan lahan untuk Proyek Strategis Nasional (PSN) berupa Tol Kediri- Kertosono yang ada di wilayah Kabupaten Kediri, mendekati rampung. Itu karena, pemerintah daerah kini melakukan identifikasi ulang sisa lahan yang belum dibebaskan untuk menentukan besaran ganti rugi kepada pemilik lahan.
Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Kediri, Sukadi, menyebut ada sekitar 484 bidang lahan yang tersebar di lima desa yang dilewati pembangunan tol Kediri-Kertosono. Proses pembebasan lahan di Kabupaten Kediri, sejauh ini berjalan lancar. Bahkan, pemilik lahan secara umum setuju dengan besaran ganti rugi hasil perhitungan yang dilakukan appraisal.
“Sudah clear setuju 98 persen dan tinggal 2 persen,” katanya, Senin (27/11/2023) tadi.
Menurut Sukadi, lima desa yang dilewati Tol Kediri-Kertosono yakni Desa Banyakan, Ngablak, Maron dan Sendang, di Kecamatan Banyakan. Kemudian, Desa Bakalan yang berada di Kecamatan Grogol.
“Dua persen itu, kemarin ada di Bakalan (Desa, red) sedikit dan di Ngablak (Desa, red) itu ada enam bidang,” ungkapnya.
Baca juga :
Menyelesaikan proses pembebasan, kini tengah dilakukan identifikasi ulang item di atas lahan yang sebelumnya belum terdata guna perhitungan besaran ganti rugi yang diterima pemilik lahan. “Teman-teman pertanian turun lagi mengidentifikasi yang belum masuk,” tuturnya.
Ditegaskan Sukadi, bahwa sebagaimana arahan Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, pemerintah Kabupaten Kediri berupaya untuk menjembatani antara Kementerian PUPR, Bina Marga maupun masyarakat demi suksesnya pembangunan PSN. “Pada prinsipnya bagaimana kita ini menjembatani. Jangan sampai masyarakat ada yang dirugikan,” terangnya.
Selain Tol Kediri-Kertosono, menjadi konsen Pemerintah Kabupaten Kediri yakni pembebasan lahan untuk Tol Kediri-Tulungagung yang melewati 23 desa yang tersebar di Kecamatan Banyakan, Semen dan Mojo. Dari desa yang dilewati, progres pembebasan terlihat di Kecamatan Banyakan. Desa yang dilewati yakni Desa Maron, Manyaran dan Tiron dengan keseluruhan 478 bidang lahan.
“Untuk di Kecamatan Banyakan sudah 97 persen,” paparnya. (kom/pan/sit)