Pemerintahan
Pemkab Banyuwangi Gelar Doa Bersama untuk Awak KRI Nanggala 402
Memontum Banyuwangi – Pemkab Banyuwangi menggelar doa bersama dengan sejumlah santri di Kecamatan Tegalsari-Banyuwangi, Sabtu (24/04) malam. Doa bersama tersebut, ditujukan untuk keselamatan awak Kapal selam KRI Nanggala 402, yang hilang kontak di perairan Bali dan membawa awak yang berjumlah 53 orang.
“Kita berdoa kepada Allah SWT, semoga para awak KRI Nanggala 402, diberikan keselamatan. Para tim yang melakukan evakuasi juga diberikan kemudahan,” kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani.
Baca juga:
- Perumda Tugu Tirta Permudah Sambungan Baru untuk Masyarakat Kota Malang
- Berhasil Kendalikan Inflasi, Pemkab Jember Raih Penghargaan Nasional dan Jatim
- Pemasaran Pisang Mas Kirana Lumajang Miliki ‘Dekengan Pusat’ untuk Tembus Pasar Global
Di bulan Ramadan yang penuh keberkahan tersebut, Ipuk berharap, ada keajaiban yang dari Tuhan Yang Maha Esa untuk keselamatan para awak. “Semoga berkah Ramadan ini, ada keajaiban untuk keselamatan para awak KRI Nanggala,” tuturnya.
Dalam acara doa bersama itu, juga hadir Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Banyuwangi, Letkol Laut (P) Eros Wasis. Dirinya juga menyampaikan tentang perkembangan terkini KRI Nanggala 402, dengan mengutip hasil konferensi pers Panglima Angkatan Laut Republik Indonesia.
“Hingga saat ini (malam, red) belum ada kabar tentang keberadaan para awak. Secara teknis ketersediaan oksigen di dalam kapal bisa bertahan 72 hingga 100 jam. Jika 72 jam, maka habis dini hari tadi. Namun, jika sampai 100 jam bisa bertahan hingga besok,” terang Danlanal yang baru menjabat di Banyuwangi sejak 19 April lalu.
Oleh karena itu, dirinya meminta kepada seluruh bangsa Indonesia, untuk mendoakan keselamatan awak KRI Nanggala 402. “Semoga Allah memberikan mukzijat-Nya,” imbuhnya.
Pada kesempatan tersebut, Danlanal juga mengapresiasi kesigapan Forkompinda Banyuwangi, dalam membantu segala hal terkait proses pencarian KRI Nanggala 402. “Terima kasih atas segala bantuannya. Semoga sinergitas ini terus terjaga,” harapnya.
Dalam giat doa bersama itu, Pengasuh Pesantren Mabadiul Ihsan, KH Masykur, memimpin pelaksanaan. Selain itu, juga diisi dengan tausiyah oleh Habib Husein bin Ali Assegaf. Dalam tausiyahnya, beliau menyebutkan semua yang terjadi di dunia ini atas kehendak Allah SWT. Tidak terkecuali, apa yang dialami atau tenggelamnya kapal yang berjuluk monster laut tersebut.
“Apapun yang terjadi pada kapal tersebut serta seluruh awaknya, adalah takdir dari Allah. Pasti ada hikmahnya,” terangnya. (kom/bwi/sit)