Pemkot Gelar Gelar Doa Bersama untuk Surabaya

Memontum Surabaya – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali menggelar doa bersama lintas agama. Satu tujuan, untuk Surabaya terhindar dari bencana alam dan segala mara bahaya. Doa bersama yang diikuti oleh 13 ribu pegawai pemkot, camat, lurah dan jajaran lainnya ini berlangsung di tempat yang berbeda, sesuai agama yang ada.

Untuk umat Islam berlangsung di Taman Surya, Kristen di Graha Sawunggaling lantai 6, Hindu doa bersama di Pura Segara, Budha di Vihara Budhayana dan untuk pemeluk Konghuchu di Klenteng Boen Bio.

“Terus terang saya nggak mau ada bencana dan musibah terjadi di Surabaya. Sekecil apa pun itu musibah datang, saya nggak ingin warga Surabaya mendapatkan musibah. Makanya kita lakukan doa bersama ini bareng,” kata Risma di sela sambutannya, Senin (11/3/2019). Ia juga mengatakan, dengan diselenggarakannya doa bersama ini akan memberi energi positif di setiap langkah dan dapat melakukan segala hal dengan baik.

“Kita ingat bahwa kita punya kewajiban. Kita sudah memberikan kewajiban-kewajiban itu kepada masyarakat. Saya yakin Tuhan akan menyayangi kita, Tuhan akan melindungi kita. Itu kepercayaan saya,” ujarnya.

Risma juga berpesan kepada warga Surabaya agar terus menjaga hubungan keseimbangan. Baik dengan Tuhan (Hablum Minallah), sesama manusia (Hablum Minan Naas), maupun alam (Hablum Minal Alam).

Menurutnya, ketiga tugas pokok tersebut tidak ada yang bisa dipisahkan, semua harus dilaksanakan demi untuk kebaikan manusia dan alam seisinya. “Jadi Bapak Ibu sekalian kita tidak selamanya hidup, apa yang kita kerjakan di dunia ini nantinya kita harus mempertanggungjawabkannya kepada Tuhan,” kata dia.

Dengan banyak bersyukur, dan melayani masyarakat dengan sepenuh hati. Risma mengatakan, masih banyak masyarakat yang kekurangan, dan tidak seberuntung orang lain.

“Kita bisa membantu orang tidak harus menggunakan uang. Karena nantinya segala yang didengar selalu di pertanggungjawabkan,” pesannya. (est/ano/yan)