Surabaya
Gubernur Khofifah Kawal Wujudkan Jatim Bumi Jagung
Memontum Surabaya – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur menggandeng Kementerian Pertanian guna menjawab tingginya kebutuhan jagung untuk pakan ternak. Gubernur Jatim Khofifah pun bertemu Dirjen Tanaman dan Pangan Kementerian Pertanian (Sumarjo Gatot Irianto) membahas teknis kerjasama. Pada Maret ini di Jatim akan ditanam jagun, dengan target tiga bulan mendatang sudah panen.
“Kita sama-sama pernah mendengar peternak ayam di Blitar mengeluh ada kesulitan untuk akses jagung, sementara jagung sendiri 50% bahan pakan ayam. Beliau (Dirjen Tanaman dan Pangan) ingin memberikan antisipasi lebih dini dalam tanam jagung. Kemungkinan kelangkaan tahun lalu bisa diselesaikan,” papar Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (12/3/2019).
Gubernur perempuan pertama Jatim ini menambahkan dari kerja sama ini nantinya benih jagung akan disiapkan Kementerian Pertanian. Sementara lahannya nanti, Khofifah akan berkoordinasi dengan para Bupati di Madura agar segera memetakan lahan yang kosong.
Dia menjelaskan masa tanam jagung terhitung selama 90 hari. Jika bisa ditanam mulai sekarang, kemungkinan besar di akhir tahun tidak akan kekurangan jagung.
“Maka akan disiapkan bibit oleh Kementerian Pertanian. Saya akan mengkoordinasikan dengan bupati di Madura dan lainnya, supaya bisa melakukan pemetaan. Supaya beberapa area yang bisa ditanami jagung, massa petiknya 90 hari. Kalau ditanam Maret mudah-mudahan Juli bisa panen sehingga saudara kita peternak ayam petelur tidak kesulitan,” imbuhnya.
Selama ini, kata Khofifah, peternak ayam petelur di Blitar kesulitan dapat jagung saat Juli. “Nah itu yang sudah kita antisipasi. Supaya minggu depan benihnya bisa disuplai ke petani jagung di Jatim,” lanjut Khofifah.
Sementara Dirjen Tanaman Pangan Kementan Sumarjo Gatot Irianto memaparkan jagung dibutuhkan sepanjang tahun. Karena kebutuhannya juga sangat besar.
“Artinya apa? Jatim memang surplus, tapi daerah lain minus. Kalau ketarik dan harga naik, maka hasil ternak naik dan mampu menjadikan inflasi, dan betul Jatim ini kita bikin tumpah ruah supaya produk turunannya berkembang terus,” kata Gatot.
Gatot menambahkan Jatim juga menjadi surplus beberapa bahan pangan seperti jagung hingga padi. Dia meminta agar Gubernur Khofifah segera mendorong para bupati agar bekerja lebih cepat untuk memanfaatkan hasil tanam ini.
“Jatim ini rajanya jagung, raja ternak, padi, kedelai, tinggal ibu gubernur mendorong bupati dan dinas-dinas agar bekerja lebih cepat. Karena tradisi selama ini Oktober sampai Desember. Lah Januari sampai September ngapain aja? Saya ingin musim hujan di Januari hingga april di push. kita perbaiki lagi untuk pengajuan di periode selanjutnya,” pungkas Sumarjo. (sur/ano/yan)