Kabupaten Malang

Bupati Malang dan Forkopimda Doa Bersama Aremania serta Keluarga untuk Korban Tragedi Kanjuruhan

Diterbitkan

-

Bupati Malang dan Forkopimda Doa Bersama Aremania serta Keluarga untuk Korban Tragedi Kanjuruhan

Memontum Malang – Bupati Malang, HM Sanusi, didampingi Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto, melaksanakan doa bersama untuk korban tragedi Kanjuruhan. Doa bersama atas inisiasi para keluarga korban yang digelar di halaman Stadion Kanjuruhan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, berlangsung Sabtu (10/12/2022) siang.

Selain doa bersama, Bupati Malang juga menyerahkan santunan kepada para ahli waris korban tragedi Kanjuruhan. Tampak hadir dalam pelaksanaan itu, Forkopimda Kabupaten Malang, Kota Malang dan Kota Batu atau yang mewakili serta pejabat di lingkup Pemerintah Kabupaten Malang, Camat dan Muspika Kepanjen dan para keluarga korban tragedi Kanjuruhan.

Dalam kesempatan itu, Bupati Sanusi mmrnyampaikan, bahwa atas nama Pemerintah Kabupaten Malang, kembali menyampaikan rasa duka dan turut prihatin atas tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022. “Pada kesempatan ini, bersama-sama kita berdoa dengan segala ketulusan dan kebesaran hati, agar para korban yang telah menghadap Ilahi, diberikan ampunan atas segala dosa dan tempat mulia di sisi-Nya,” ujar Bupati Sanusi.

Dirinya juga berharap kepada keluarga korban, sanak saudara juga handai taulan yang ditinggalkan, agar diberikan kekuatan, ketabahan, kebesaran hati serta keikhlasan dalam menghadapi cobaan ini. “Saya turut berbela sungkawa, turut berduka atas kejadian ini dan semua ini di luar kemampuan kita semua. Ini memang sudah takdirnya Allah SWT,” kata Bupati Malang.

Advertisement

Baca juga :

Sampai saat ini, kepergian dari rekan-rekan Aremania dan Aremanita yang menjadi korban dalam tragedi Kanjuruhan, masih menjadi duka bagi Pemerintah Kabupaten Malang, juga seluruh lapisan masyarakat di Kabupaten Malang, Malang Raya dan bahkan Bumi Pertiwi. “Di tengah daya dan upaya kita yang sedang berupaya untuk bangkit dan mencari kebenaran yang hakiki, saya mengajak kepada hadirin sekalian untuk kembali mengingat makna dari sabar,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Malang juga mengingatkan bahwasannya kematian adalah hal yang pasti dan dekat bagi manusia. Sebagaimana takdir, kematian seseorang merupakan hak prerogratif bagi Allah SWT.

“Sebagaimana janji Allah yang difirmankan, Kullu nafsin dzaiqatul maut. Yang berarti bahwa Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati. Kematian, tidak mengenal usia muda maupun tua dan tidak pula mengenal jenis kelamin baik laki-laki ataupun perempuan. Maka sebagai hamba Allah yang beriman, mari kita saling mengingat, berintrospeksi serta mempersiapkan diri untuk kehidupan di alam akhirat nanti,” imbuh Bupati Malang.

Pihaknya dengan segala daya dan upaya akan terus perjuangkan bersama demi keadilan bagi para korban. “Namun di sisi lain, mari kita menatap masa depan dengan semangat dan optimisme yang tinggi. Pemerintah Kabupaten Malang juga akan terus berupaya untuk memberikan ruang serta pendampingan terhadap aspirasi bagi para keluarga korban juga Aremania dan Aremanita. Bersama-sama mari kita bangkit dan membangun keyakinan untuk meraih cita-cita dan harapan yang positif agar kelak tidak ada lagi korban yang berjatuhan. Duka Arema, duka kita semua,” jelasnya. (pro/gie)

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas