Kota Malang
Pemkot Malang Apresiasi Mahasiswa Asing Polinema, STIKI dan UTM Kenalkan Bahasa dan Budaya Indonesia di International Camp 2019 Bangkalan
Memontum Kota Malang – Sekitar 55 mahasiswa asing dari 9 negara mengikuti program International Camp di Malang Raya dan Bangkalan, selama 10 hari (4-13/9/2019). Bertemakan Ecotourism Branding for Economic Suistanability in Malang Regency and Bangkalan Regency: A Project Based Learning, para mahasiswa asing belajar dan menganalisa, serta menyelesaikan permasalahan yang ada dari beberapa tempat yang dikunjungi.
Terbagi dalam 3 kelompok Perguruan Tinggi, di antaranya Politeknik Negeri Malang (Polinema), Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKI) Malang dan Universitas Trunojojo Madura (UTM) Bangkalan, para mahasiswa asing berasal dari Malaysia, Laos, Cekoslovakia, Sudan, Sudan Selatan, Madagaskar, Gambia, Yaman, dan Kenya
Kepala Kantor Urusan Internasional Polinema Malang, Dr. Nur Salam, menyampaikan bahwa program hasil kerjasama antara Polinema, STIKI dan UTM ini bertujuan untuk mengenalkan Perguruan Tinggi di Indonesia dan budaya daerah setempat.
“Program hibah dari Kemenristekdikti ini kali kedua bagi kami di Malang. Melalui tema yang diangkat tahun ini, mahasiswa internasional dikenalkan pada mangrove di Madura, pengenalan tentang batik dan budaya di Madura dan Malang, termasuk budaya dan bahasa Indonesia. Harapannya, ketika pulang ke negaranya masing-masing, mereka akan mengenalkan negara kita kepada warga disana,” seru pria yang didapuk sebagai Koordinator Panitia ini.
Kegiatan seperti ini, lanjut Salam, merupakan upaya edukasi dan literasi terkait informasi negatif yang berkembang di Indonesia. Sehingga dengan datang ke Indonesia dan merasakan keamanan dan kenyamanan, diharapkan mahasiswa asing tersebut dapat membawa kabar baik sebenarnya. “Kegiatan ini membuktikan kepada mereka bahwa Indonesia itu aman, masyarakatnya ramah, kaya ragam budaya, dan lainnya,” jelas Salam, disela acara Gala Dinner International Camp 2019, di Gazebo Balaikota Malang, Kamis (12/9/2019) malam.
Diharapkan kegiatan internasional semacam ini dapat mendongkrak kerjasama internasional antara kampus di Indonesia dan kampus di luar negeri.
“Salah satu manfaat langsung yang didapatkan Polinema adalah satu-satunya Politeknik yang memiliki 5 kelas internasional, yaitu Informatika, Akuntansi, Akuntansi Bisnis, Teknik Sipil, dan Teknik Listrik. Dengan pola skema full beasiswa (bebas UKT dan dapat uang saku), semifull beasiswa (bebas UKT saja), dan mandiri (bayar sendiri),” tandas Salam.
Sementara itu, Ketua STIKI Malang, Dr Eva Handriyantini S.Kom, MMT, mengatakan, para mahasiswa asing tak sekedar menikmati keindahan dan ragam budaya Nusantara di Jawa Timur, khususnya Malang Raya dan Madura. Mereka belajar dan menganalisa, serta menyelesaikan permasalahan yang ada dari beberapa tempat yang dikunjungi, melalui kreativitas yang dibuatnya.
“Dengan keterbatasan bahasa dalam komunikasi, mereka dapat menghasilkan output yang luar biasa dalam menjalani program ini. Saya harap kita dapat menciptakan sesuatu yang baru di lain waktu dalam membangun masa depan. Semoga kegiatan ini terus berlanjut berkesinambungan. Sehingga terjalin jejaring internasional antara mahasiswa asing dan mahasiswa Indonesia,” ungkap Eva.
Diakhir kegiatan, para mahasiswa asing dijamu Pemkot Malang sebagai apresiasi atas kepercayaan dan kontribusi solusi yang diberikan mahasiswa asing kepada Kota Malang. Turut hadir diantaranya Wakil Walikota Malang, Ir H Sofyan Edi Jarwoko, Sekda Kota Malang Drs. Wasto, SH, MH, Kepala KUI dari Polinema, STIKI, dan UTM, serta jajaran OPD Kota Malang, menyambut hangat sejumlah mahasiswa internasional yang menjadi peserta konsorsium serta observer ini.
Wakil Walikota Malang, Ir H Sofyan Edi Jarwoko menyampaikan, Pemkot Malang sangat mendukung dan menyambut mahasiswa asing yang ingin menjadikan Malang sebagai destinasi untuk pendidikan, karena sejatinya gerbang pendidikan di Kota Malang selalu terbuka lebar. Terbukti dari jumlah tampungan mahasiswa baru yang dapat mencapai 100 ribu setiap tahunnya.
“Kegiatan seperti ini menunjukkan bahwa Kota Malang sangat menarik bagi mahasiswa asing dan nasional untuk studi. Sekaligus miniatur Indonesia dalam hal keberagaman, dengan menjadi rujukan kota Pendidikan terbaik di Indonesia. Warga Malang selalu menjunjung tinggi kekuatan cinta damai dalam Salam Satu Jiwa. Oleh karena itu, kami sangat terbuka dalam kerjasama multilateral, khususnya antar lembaga perguruan tinggi,” sambut Bung Edi, sapaan akrabnya. (adn/yan)