Kabar Desa
Pemukiman di RW 01 Kelurahan Sisir Batu Alami Tanah Ambles
Momentum Kota Batu – Tanah ambles kembali terjadi di lingkungan Rt 02 Rw 01, Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, Kota Batu. Rumah di sebuah lorong sempit yang dikontrak Sayek (49) bersama istri dan kedua anaknya itu, mengalami retak-retak pada lantai sejak adanya gempa beberapa waktu lalu. Akibatnya, tanah pun menjadi ambles.
“Kira-kira saat menjelang Subuh, istri saya mau ambil wudhu. Secara tiba-tiba, tanah langsung ambles. Beruntung, tidak sampai terinjak sehingga tidak sampai terjadi apa-apa,” cerita Sayek, Selasa (15/06) tadi.
Baca juga:
- Pemkab Jember Hentikan Sementara Penyaluran Bansos, Hibah dan Honor Guru Ngaji
- Besok, 32 Ribu Peserta Bakal Ikuti Tes SKD CPNS di Kota Malang
- Pemkab Banyuwangi Raih Penghargaan Penyelenggaraan Air Minum Aman dari Menteri PUPR
Dijelaskan pula, memang dilingkungan tempat tinggalnya itu, sering terjadi tanah ambles. “Di lingkungan sini memang sering terjadi tanah ambles, terakhir kejadian sekitar dua tahun lalu tak jauh dari tempat tinggal saya,” tutur Sayek, sambil menunjuk rumah yang pernah ambles.
Selain itu menurut ceritanya, dahulu wilayah ini banyak sekali tempat galian pasir. Sehingga, kendaraan truk pun bisa masuk ke gua tempat penambangan tersebut.
“Katanya dulu truk juga bisa masuk untuk mengambil pasir, karena pada waktu itu masyarakat sini belum ada pekerjaan tetap dan kebetulan sebelah barat dari kampung ini sedang ada pembangunan stadion, dan masyarakat mencari pasir untuk dijual pada proyek tersebut,” jelas Sayek.
Kabid Pemadam, Penyelamatan, dan Sarana Prasarana DPKPK Kota Batu, Santoso Wardoyo menuturkan, pihaknya mengerahkan 15 personel untuk melakukan penanganan jangka pendek.
“Lubang ini kita uruk material pasir dan batu, nanti akan ditambah air sehingga bisa lebih padat untuk meminimalisir bencana susulan. Tentu analisisnya perlu dikaji lebih dalam terutama masalah mapingnya,” ucapnya.
“Jadi sejauh mana luasan rongga yang ada juga disekitar sini, kedalaman nya seberapa. Sehingga kajian ini bisa digunakan untuk analisa lebih dalam. Ini harus ditindak lanjuti untuk dianalisa dan dilakukan mitigasi,” imbuhnya.
Sementara itu, Analis Kebencanaan BPBD Kota Batu, Eko K, memaparkan tanah yang ambrol tersebut mengakibatkan lubang sedalam 8 meter. Namun pihaknnya belum bisa menganalisa secara pasti luasan lubang didalamnya.
Dia memperkirakan luasnya lebih dari 5 meter persegi. Untuk menutup lubang tersebut, pihaknya telah menyiapkan pasir sebanyak 4 dump truck.
“Dulu memang ada penambangan galian pasir disini. Jadi beberapa puluh tahun yang lalu, kita kehilangan jejak untuk menganalisa karena pelaku penambang sudah tidak ada,” paparnya.
Untuk penanganan jangka panjang, pihaknya akan melakukan pemetaan secara geologis. Sehingga solusi penanganan yang tepat dapat ditemukan dan tak ada lagi bencana tanah ambrol di wilayah tersebut. (bir/ed2)