SEKITAR KITA

Penerapan PPKM Malang Mendapat Apresiasi Pemprov Jatim

Diterbitkan

-

Wakil Gubernur Jatim, Emil Dardak bersama Wali Kota Malang, Sutiaji saat menyampaikan sosialisasi berkaitan dengan perpanjangan PPKM.

Memontum Kota Malang – Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak, memberikan apresiasi pelaksanaan penerapan kebijakan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) di Kota Malang.

Itu karena, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang beserta Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah), dirasa baik dalam melaksanakan kebijakan PPKM. Tidak hanya itu, PPKM kearifan lokal yang ditetapkan Kota Malang juga dirasa sangat inspiratif.

“Pak Wali yang memelopori tutup pusat perbelanjaan, cafe dan resto pukul 20.00, sekarang Surabaya juga sudah mengikuti. Ini wujud dari semangat mencari titik tengah tanpa mematikan perekonomian dan tetap memperhatikan resiko penyebaran Covid-19. Patut diapresiasi Kota Malang dalam menerapkan PPKM,” tutur Emil.

Masih menurut Emil, selain skema PPKM, sebenarnya bupati dan wali kota memiliki ruang untuk menetapkan sendiri batasan-batasan yang dianggap rawan. Sehingga, peran kepala daerah untuk memodifikasi di luar item yang disebut oleh Kemendagri (Kementrian Dalam Negeri) bisa maksimal.

Advertisement

“Misal, Kota Malang apa yang rawan ? Mungkin wisatanya, jadi ada ketentuan khusus berkaitan dengan wisata. Selain itu, bisa jadi rawan berkaitan dengan hajatan. Kepala daerah bisa mengatur sesuai dengan kearifan lokal masing-masing,” tambahnya.

Lebih lanjut, Emil menjelaskan bahwa sebenarnya protokol kesehatan (prokes) itu komprehensif. Seperti contohnya di pabrik tidak menerapkan aturan WFH (Work From Home), namun prokes harus tegas diterapkan.

“Makanya, kita ada IOM (Izin Operasional Mobilitas) kegiatan industri itu tetap harus dipatuhi, ada laporan berkala mengenai pelaksanaan kegiatan industri, jadi beda-beda. Kebetulan Malang Raya, khususnya Kota Malang ada tanda-tanda positif. Insyaallah, bisa menjadi inspirasi kalau hasilnya ini konsisten,” urainya.

Meski Pemprov Jatim memberikan apresiasi, tambah Emil, bukan berarti PPKM selesai di Kota Malang. Jadi, tolong jangan dilihat semata-mata seperti itu. Tetapi bahwa kita ingin agar tren ini bukan hanya melandai, namun mulai turun. Terlebih, seiring dengan vaksinasi harapannya akan ketemu titik untuk bisa keluar dari pandemi. (cw1/ed2)

Advertisement

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas