Kabupaten Malang
Pengamat Keamanan ISESS Nilai Harusnya Insiden Kanjuruhan Tak Perlu Terjadi
Memontum Malang – Banyaknya korban meninggal dunia dalam insiden paska pertandingan Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, menuai sorotan serius. Salah satunya, seperti yang disampaikan Pengamat Keamanan Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto. Menurutnya, insiden Kanjuruhan (Stadion, red) tidak perlu terjadi jika panitia disiplin pada statuta FIFA.
“Panitia disiplin pada statuta FIFA, yang menyatakan larangan penggunaan gas air mata dalam pengamanan pertandingan sepak bola di sebuah stadion,” ujar Bambang, Minggu (02/10/2022) tadi.
Ditambahkannya, tragedi itu juga menunjukan bahwa polisi tidak bisa melakukan prediksi dan pencegahan bila terjadi kerusuhan di dalam stadion. Sehingga, terjadi korban akibat desak-desakan di pintu keluar karena kepanikan suporter.
Baca juga :
- Ketua DPRD Trenggalek Definitif Periode 2024-2029 Resmi Ditetapkan
- Pemkab Jember Hentikan Sementara Penyaluran Bansos, Hibah dan Honor Guru Ngaji
- Besok, 32 Ribu Peserta Bakal Ikuti Tes SKD CPNS di Kota Malang
- Pemkab Banyuwangi Raih Penghargaan Penyelenggaraan Air Minum Aman dari Menteri PUPR
- Lihat Konser Pembuka Jombang Fest 2024, Seorang Perempuan Terkena Ledakan Petasan
“Harus dilihat, bahwa tidak semua suporter adalah perusuh. Prediksi dan prevention itu meliputi rencana pengamanan, jumlah personel dan antisipasi bila ada kedaruratan,” tambahnya.
Merespon insiden ini, ISESS mendesak agar Kapolri segera mencopot Kapolres Malang, sebagai penanggung jawab keamanan pertandingan dan Kapolda Jatim, sebagai penanggung jawab keamanan wilayah dan mengusut tuntas penanggung jawab penyelenggaraan pertandingan. Mulai panitia, PT LBI maupun PSSI, sehingga tidak terjadi tragedi besar seperti ini.
“Dalam pengamanan harus ada rencana pengamanan (Renpam) dan kontijensi (cadangan) untuk mengantisipasi kedaruratan. Tragedi itu, tidak perlu terjadi bila panitia dan aparat keamanan presisi, prediktif dan responsible, sehingga bisa preventif pada kedaruratan,” lanjutnya. (sit)