Jombang
Peringati Hari Stroke, RSUD Jombang Libatkan Keluarga Pasien Ikuti Seminar Kesehatan
Memontum Jombang – RSUD Jombang menggelar Seminar Kesehatan dalam rangka memperingati Hari Stroke Sedunia Tahun 2022 di Ruang Wahab Hasbullah RSUD Jombang, Sabtu (26/11/2022) tadi. Seminar dibuka oleh Wakil Direktur Pelayanan RSUD Jombang, Iwan Priyono dan diikuti tenaga medis serta tenaga kesehatan (Nakes) dari 34 Puskesmas dan Klinik yang ada di Kabupaten Jombang.
Dalam sambutannya, Wakil Direktur Pelayanan RSUD Jombang mengatakan bahwa peringatan Hari Stroke Sedunia dengan mengadakan seminar kesehatan ini, digelar untuk pasien stroke dengan didampingi keluarga, yang dirawat di RSUD Jombang. “Seminar kesehatan ini merupakan rangkaian peringatan Hari Stroke Sedunia, yang diperuntukkan juga bagi tenaga medis dan tenaga kesehatan di 34 Puskesmas dan klinik di Kabupaten Jombang,” terangnya.
Ditambahkan dr Iwan, peringatan Hari Stroke Sedunia ini merupakan salah satu wujud kampanye kesehatan agar kesadaran masyarakat akan pentingnya upaya pencegahan, perawatan dan dukungan bagi penderita stroke terus meningkat. Sehingga, kualitas kesehatan masyarakat meningkat, jumlah masyarakat yang mengalami serangan stroke semakin berkurang, serta para penderita stroke tetap dapat mencapai derajat kesehatan yang optimal. Meskipun, dengan gejala sisa yang ditimbulkan dari penyakit ini.
Baca juga:
- Ketua DPRD Trenggalek Definitif Periode 2024-2029 Resmi Ditetapkan
- Pemkab Jember Hentikan Sementara Penyaluran Bansos, Hibah dan Honor Guru Ngaji
- Besok, 32 Ribu Peserta Bakal Ikuti Tes SKD CPNS di Kota Malang
- Pemkab Banyuwangi Raih Penghargaan Penyelenggaraan Air Minum Aman dari Menteri PUPR
- Lihat Konser Pembuka Jombang Fest 2024, Seorang Perempuan Terkena Ledakan Petasan
“Stroke merupakan salah satu penyakit tidak menular yang perlu mendapatkan perhatian tersendiri. Baik itu dari kalangan medis, maupun masyarakat. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, stroke menjadi penyebab kematian nomor satu di Indonesia, setiap tahunnya. Dulu, Stroke diidentikkan dengan penyakit yang terjadi pada orang tua. Namun sekarang, banyak kejadian stroke yang juga menyerang orang yang masih tergolong muda, aktif dan produktif,” jelasnya.
Tidak hanya itu, dr Iwan juga menjelaskan bahwa stroke juga penyakit yang terjadi di dalam otak. Stroke terjadi ketika pembuluh darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke otak, tersumbat oleh gumpalan atau pecah. Ketika itu terjadi, bagian dari otak tidak bisa mendapatkan darah dan oksigen yang dibutuhkannya. Sehingga, sel-sel otak itu mati.
Akibat terparah dari penyakit ini adalah kematian. Tetapi, jika seorang penderita selamat dari serangan stroke, maka orang tersebut tetap dapat mengalami gejala sisa yang dapat mempengaruhi aktifitas dan produktifitasnya dalam kehidupan sehari-hari.
“Untuk itu, kami sampaikan materi bagaimana cara mengenali gejala stroke dan apa saja yang harus dilakukan agar segera ke rumah sakit untuk mendapat penanganan awal. Selain itu, pasien-pasien stroke dan keluarganya kita undang supaya nanti keluarganya dapat mengetahui bagaimana penanganan kelanjutannya setelah mendapat penanganan dari rumah sakit. Kami juga berharap, nantinya ketika sudah diberikan materi mereka juga mampu mengenali gejala stroke. Sehingga, pasien dirujuk lebih awal ke rumah sakit, sebab pasien stroke itu waktunya sangat berharga kalau tidak diketahui di awal,” harapnya.
Setelah kegiatan ini, urainya, akan ada pembinaan fasilitas-fasilitas yang ada di Kabupaten Jombang. Diantaranya, di Puskesmas dan di klinik. Kalau nanti masih tetap membutuhkan pembinaan dari dokter-dokter saraf, maka nanti dokter tersebut akan siap memberikan materi lagi.
“Pemateri pada kegiatan ini, ada Dokter Spesialis Saraf, dr Nella Lusti Sp.S, dokter spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medis, dr Agustina Mufidah,Sp.KFR. Hingga, dr Antina Nevi Hidayati, Sp. KJ yang merupakan dokter spesialis Jiwa di RSUD Jombang dan Eko Wahyudi,S.Kep.Ns yang memberikan arahan bagaimana perawatan pasca stroke,” ujarnya. (azl/sit)