Kabar Desa
Petani Plumbon Tuding Air Lapindo Racuni Ikan
Juga Sebabkan Rusaknya Lahan Pertanian
Memontum Sidoarjo – Ratusan hektar lahan milik petani dan petambak warga Desa Plumbon Kecamatan Porong terancam tak bisa digarap. Hal itu disebabkan kandungan air dari Luapan Lumpur Lapindo merusak lahan pertanian dan tambak.
Petani dan petambak pun enggan menggarap lahan mereka karana khawatir justru akan mengalami kerugian ratusa juta rupiah. Dan hal itu sudah dialami petani beberapa tahun belakangan ini.
Seperti diketahui lahan petani dan petambak Desa Plumbon itu dialiri air lewat avor Jatinom. Dan sejak meletusnya lumpur Lapindi, avor Jatinom sepanjang 15 Km menuju lahan petani itu juga digunakan sebagai pembuangan air dan lumpur Lapindo.
Diduga karena kandungan gas dari Lapindo, lahan petani dan petambak menjadi rusak . Hingga jika terpaksa digarap petani dan petambak, mengalami kerugian ratusan juta.
Seperti ketika masa tanam, bibit padi beberapa hari lalu terlihat daunnya terlihat kuning dan mati. Hal itu sudah diganti bibit oleh petani, selama tiga kali cocok tanam namun tetap tidak bisa tumbuh seperti padi pada umummnya.
Petani tambak juga turut terkena imbas, karena pertumbuhan ikan tidak bisa besar, sebagian bibit ikan banyak yang mati hingga hasil panen tidak dapat maksimal.
Pj. Kepala Desa Plumbon Kecamatan Porong Wahyu Hidayat melalui Sekretaris Desa Ninik Masruroh menyatakan pasokan air dari saluran Jatianom itu, adalah saluran satu-satunya untuk mecukupi kebutuhan para petani sawah maupun petani tambak seluas 90 hektar.
Namun saat ini, sudah terkontaminasi dengan air lumpur Lapindo sehingga pertumbuhan ikan di tambak tidak sesuai harapan dan banyak yang mati. Sedangkan area pertanian, banyak bibit padi baru saja ditanam kondisinya kering, menguning dan mati. “Padahal sudah tiga kali cocok tanam. Itupun juga terjadi pada tanah TKD, yang saat ini ditanami padi, Lihat saja kondisinya sekarang, tanaman padi banyak yang kuningdan mati,” katanya, Kamis (03/09/2020) siang.
Di sebelah timur perbatasan antara Desa Plumbon dengan Desa Sentul masih bisa tumbuh namun hanya beberapa bagian saja. Hal itu dikarenakan airnya bercampur dengan air asin. (gus/syn)