Kabar Desa
Petugas Kecamatan dan Desa Tinjau Pompa Peninggalan Belanda yang Dikabarkan Mengeluarkan Sumber Air Panas
Memontum Situbondo – Tiga anggota kepolisian dari Polsek Panarukan, bersama Kasi Trantib Kecamatan Panarukan, turun langsung ke lokasi pompa peninggalan Belanda atau kuno, yang dikabarkan mengeluarkan sumber air panas, sebagaimana disampaikan Kades Paowan, Saiful Hady.
Dalam pengecekan itu, diketahui bahwa tidak ada satupun sumber air panas, yang keluar dari permukaan tanah ataupun mengalir dari salah satu pipa pada area pompa kuno tersebut.
“Kami turun ke sini, untuk memastikan kebenarannya bahwa ada sumber air panas yang mengalir hingga 40 derajat, ” ucap Bhabinkamtibmas Desa Paowan, Abdul Rokim kepada wartawan memontum.com, Rabu (09/06) tadi.
Baca juga:
- DPC PKB Trenggalek Kuatkan Konsolidasi Pemenangan Pilgub dan Pilbup 2024
- Masa Kampanye Pilkada 2024 Bakal Jadi Perhatian Operasi Zebra Semeru
- Sekda Kota Malang Soroti Tingginya ASN Muda yang Tidak Lolos BI Checking di Pengajuan Kredit Perumahan
Kasi Trantib Kecamatan Panarukan, Sunarto, pun menegaskan bahwa tidak benar dengan keterangan disampaikan oleh pihak Pemdes Paowan, ada sumber air panas yang keluar dari sekitar pompa kuno di Dusun atau Desa Paowan, Kecamatan Panarukan. “Ternyata setelah kami turun cek lokasi, tidak ada sumber air panas yang keluar dari area pompa tersebut,” tegasnya.
Karenanya, pihaknya menghimbau kepada seluruh masyarakat Situbondo dan dari luar Kabupaten yang mendengar kabar atau informasi dari postingan di berbagai grup WhatsApp maupun Medsos, bahwa ada sumber air panas keluar dari permukaan tanah di sekitar pompa kuno peninggalan Belanda itu, tidak benar dan dinilai bohong.
“Kami menghimbau kepada masyarakat Situbondo dan dari luar Kabupaten agar tidak mendatangi tempat yang dikabarkan ada sumber air panas bisa menyembuhkan penyakit pegal linu, seperti keterangan yang disampaikan oleh Kades setempat,” paparnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sumber air panas ditemukan warga Desa Paowan, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo. Air panas tersebut dipercaya berkhasiat mengobati pegal dan linu.
Sumber air panas itu, ditemukan tak jauh dari permukiman warga di dusun. Atau berjarak dengan sumber air dengan jalan raya itu hanya sekitar 1.000 meter. Sehingga, mudah dijangkau.
Kepala Desa Paowan, Saiful Hadi, menjelaskan pada zaman dulu warga sekitar memakai sumber air panas tersebut untuk air minum dan juga untuk mencuci dan mandi. Sumber air panas tersebut tidak pernah kering walaupun dimusim kemarau, bahkan 24 jam airnya tetap panas.
“Sekarang ditemukan lagi. Lokasinya lebih terjangkau. Kami menduga banyak sumber air panas di desa ini,” terang Saiful Hadi, Senin (07/06) lalu, atau saat koordinasi.
Dari keterangan itulah, kemudian banyak warga baik dari desa setempat dan luar desa, datang untuk mandi air panas. Suhu air panas tsendiri, diinformasikan hingga 40 derajat. Sehingga, masih aman untuk mandi.
Sumber air panas tersebut, berpotensi dijadikan sebagai wisata desa. Pemerintah desa akan berkoordinasi dengan kecamatan dan pemerintah daerah untuk menjajaki kemungkinan eksplorasi sumber air panas.
Dari keterangan itu, gayuh bersambut pun muncul. Ketua umum AP2WS, Agus Haryono (Agus Sodu), mengatakan akan memoles dan mengemas sumber air panas tersebut akan dijadikan wisata desa yang akan memberikan peluang pelaku ekonomi kreatif Desa Paowan. Sementara Ketua LPM Desa Paowan, Agus Wahid, juga memberikan penjelasan seputar destinasi wisata air panas yang berlokasi di Rt 3 Rw 1, Dusun/Desa Paowan. (her/mam/sit)