Kota Batu

Pj Wali Kota Batu Ancam Mundur Bila Tak Mampu Selesaikan Sampah di TPA Tlekung

Diterbitkan

-

Memontum Kota Batu – Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, mengancam akan mengundurkan diri jika tak mampu menyelesaikan permasalahan sampah di TPA Tlekung, Desa/Kecamatan Junrejo. Keterangan itu disampaikannya, saat melakukan pertemuan di TPA Tlekung, yang melibatkan ratusan warga Desa Tlekung dan dihadiri Sekda Kota Batu, Kapolres Batu, Ketua DPRD Kota Batu, Dinas Lingkungan Hidup Kota Batu, Sabtu (29/07/2023) sore.

Pj Wali Kota Aries menyampaikan, dari enam tuntutan warga yang disampaikan dalam pertemuan itu, kesemuanya akan dirapatkan bersama seluruh kepala dinas. “Beri saya waktu satu bulan. Saya berjanji, kalau masalah sampah di TPA Tlekung ini tidak selesai, saya akan mengundurkan diri menjadi Penjabat Wali Kota,” tegasnya.

Menurutnya, dari enam tuntutan warga itu, yang bisa dijawab saat ini adalah bahwa masing-masing desa sudah menyiapkan TPS3R. Ini sudah disiapkan, supaya tidak terlalu banyak sampah yang dibuang di TPA Tlekung.

“Untuk perluasan area TPA, itu tidak ada. Tuntutan warga untuk memaksimalkan pengolahan sampah, akan kita lakukan sesegera mungkin,” tambahnya.

Advertisement

Dalam proses penyelesaian masalah sampah, imbuhnya, dirinya untuk sementara akan berkantor di TPA Tlekung. Sehingga, seperti untuk warga yang terdampak kesehatannya imbas dari bau sampah atau yang lain, diminta segera melapor ke Posko Kesehatan di Dinas Kesehatan. Begitu juga dengan warga yang kekurangan air bersih, maka juga akan dipasok air bersih.

Baca juga :

“Mohon pengertian dari warga. Saya dengan Kapolres dan Ketua DPRD, menjamin akan menuntaskan ini. Karena ini terkait dengan investasi dan ekonomi Kota Batu. Kalau perlu, catatan enam tuntutan itu ditempelkan untuk mengingatkan apa yang harus dilakukan,” tuturnya.

Dalam pertemuan itu, Ketua RT01 RW03 Dusun Gangsiran, Desa Tlekung, Siari, menyampaikan jika enam tuntutan yang diberikan itu, diantaranya pertama yakni warga memohon untuk segera memaksimalkan proses pengolahan sampah yang sudah menumpuk begitu besar. Sebab, bisa berakibat pada pencemaran air bawah tanah, pencemaran udara, mencegah air lindi yang mengalir ke sungai dan mencegah longsor. Kedua, sampah yang masuk ke TPA Desa Tlekung, harus dikelola dengan mesin, tidak hanya dibuang dan ditimbun. Sehingga, ada pembatasan volume yang masuk.

Ketiga, ujarnya, warga menolak adanya perluasan TPA di Desa Tlekung, karena letak geografis yang tidak layak. Empat, warga meminta agar segera dilakukan kajian TPA selain di Desa Tlekung. Selanjutnya atau lima, warga mengusulkan di tiap-tiap desa atau kelurahan, tempat wisata, hotel, pasar, pabrik diwajibkan memiliki TPS3R dan tiap kecamatan memiliki TPA yang didasari oleh surat edaran/Perwali/Perda Kota Batu. Sehingga, agar volume sampah yang dikirim ke TPA Desa Tlekung, dapat berkurang. Serta, ada jaminan sosial dan keamanan bagi Desa yang ditempati. Ke enam, warga meminta adanya Standart Operasional Prosedur (SOP) yang transparan di TPA Desa Tlekung untuk pengiriman sampah, pengelolaan sampah dan mencegah adanya polusi.

Advertisement

Mengenai janji Pj Wali Kota Batu yang sudah diungkapkan, tegas Siari, pihak warga mengatakan kalau memang masalah sampah di TPA Tlekung tidak tuntas, maka TPA Tlekung akan ditutup selamanya. “Kalau Pj Wali Kota mengundurkan diri, itu mungkin hanya jabatan saja dan terus kembali ke jabatan awal. Tetapi di TPA Tlekung, itu tidak kunjung selesai masalahnya. Dari sini, maka warga sepakat kalau tidak selesai dalam waktu yang ditetapkan, maka akan kami tutup total untuk selamanya,” ujarnya.

Sekedar diketahui, bahwa sebelumnya warga menutup total akses jalan masuk ke arah pembuangan sampah. Reaksi itu, dampak dari permasalahan TPA Tlekung. Namun, usai pertemuan antara warga dengan Pj Wali Kota Batu serta DPRD dan Polres, penutup jalan itu dibongkar. (put/gie)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas