Lamongan

Puncak Peringatan Hari Jadi Lamongan Ke- 453 Tahun 2022 Digelar Secara Sakral dan Berbudaya

Diterbitkan

-

Puncak Peringatan Hari Jadi Lamongan Ke- 453 Tahun 2022 Digelar Secara Sakral dan Berbudaya

Memontum Lamongan – Kabupaten Lamongan menggelar puncak peringatan Hari Jadi Lamongan (HJL) ke-453 tahun, Kamis (26/05/2022) secara sakral dan berbudaya. Rangkaian acara puncak peringatan HJL tahun 2022, ini dimulai dengan upacara pembukaan Selubung Pataka Lambang Daerah dan pemasangan Oncer Sesanti, kirab Lambang Daerah, penyemayaman lambang daerah dan Pasamuan Agung, serta ditutup dengan upacara pelepasan oncer sesanti dan penutupan selubung lambang daerah.

Prosesi pembukaan selubung pataka lambang daerah dan pemasangan oncer sesanti, ini dilaksanakan di Gedung DPRD Kabupaten Lamongan dan dibuka oleh Ketua DPRD Lamongan, Abdul Ghofur dan diserahkan kepada Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, untuk kemudian dilaksanakan kirab. Diiringi oleh Drumband Gentabuana SMA 5 Taruna Brawijaya Kediri, Lambang Daerah Kabupaten Lamongan tersebut kemudian dikirab menuju Pendopo Lokatantra Lamongan untuk disemayamkan dan dilakukan upacara pasamuan agung.

Baca juga:

Dalam prosesi pasamuan agung, juga ditampilkan berbagai kisah dan budaya Lamongan dalam bentuk tarian. Yakni, Tari Bedoyo Amangku Bumi dan Sendra Tari Panji Laras Liris yang menceritakan kisah awal mula budaya calon mempelai wanita melamar calon mempelai pria di Lamongan.

Ditemui pada acara, Bupati Yuhronur mengajak seluruh masyarakat Lamongan untuk turut menyemarakkan HJL ke 453 tahun. “Hari ini adalah puncak kegiatan HJL yang ke 453, untuk itu hari ini kita laksanakan kirab dan kegiatannya sampai nanti malam. Nanti, ada drama kolosal yang menyajikan kejayaan Lamongan mulai dari masa Majapahit sampai saat ini. Manfaatkan kesempatan ini, mari kita meriahkan bersama. Hari Jadi Lamongan ini adalah hari jadi milik kita semua, milik seluruh masyarakat Lamongan,” jelasnya.

Advertisement

Selain itu di usia Lamongan yang ke 453 tahun ini, Bupati Yuhronur berharap kedepannya, Lamongan bisa menjadi lebih baik dalam segala hal. Serta, untuk terus melaksanakan kolaborasi yang sudah menjadi budaya di Lamongan. Sebagaimana tertuang dalam tema HJL ke 453 yakni ‘Kolaborasi Mewujudkan Pembangunan Inklusif’.

“Kolaborasi di Lamongan ini sudah terbukti berhasil. Buktinya, saat berada dalam krisis pandemi, Lamongan dapat menjadi yang pertama dalam Level 1 di Indonesia. Kata kuncinya adalah kolaborasi dan inklusi. Oleh karena itu kolaborasi kita gunakan sebagai tema HJL ke-453 ini, supaya menegaskan bahwa ini saatnya melaksanakan kolaborasi, bahwa pemerintah tidak bisa sendirian tanpa dukungan dari berbagai pihak, ini diperlukan dan terbukti berhasil diterapkan di Lamongan,” terangnya. (zen/sit)

Advertisement
Lewat ke baris perkakas