Lumajang

Pupuk Selalu Jadi Kendala Petani Tebu

Diterbitkan

-

Memontum Lumajang—Ketersediaan Pupuk bersubsidi di Kabupaten Lumajang Langka, ketika sedang dibutuhkan para petani tebu.
Petani tebu sampai saat ini masih selalu berhadapan dengan sulitnya mendapatkan pupuk saat musim tanam tiba.

Petani tebu harus membeli pupuk jenis Urea dan ZA dipasaran umum untuk memenuhi kebutuhan, walaupun harga dipasaran lebih tinggi. Hal ini disampaikan oleh H. M. Harun, Seorang Petani Tebu.pada Media, Rabu (20/12/2017).

Menurutnya, jika memang ketersediaan pupuk bersubsidi sulit untuk didapatkan petani, maka sebaiknya pemerintah menghapus subsidi tersebut, dan dananya dialihkan kepada harga gula petani, sehingga petani tetap bisa diuntungkan saat musim panen.

“Sebagai Petani Tebu Saya jarang mendapatkan pupuk bersubsidi. Sehingga setiap musim tanam saya selalu membeli dengan harga umum yang ada dipasaran, yang harganya sangat fluktuativ,” kata H. Harun.

Advertisement

H Harun menceritakan, membeli pupuk dengan harga yang ada dipasaran menjadi pilihan satu-satunya ketika pupuk bersubsidi sulit didapatkan. harga pupuk dipasaran lebih mahal dibandingkan dengan pupuk bersubsisi, namun Petani tetap beli karena kebutuhan, agar ketepatan waktu pemupukan dapat dilakukan.

Hal lain disampaikan H Harun adalah soal harga gula. Ditengah tingginya harapan agar petani tebu meningkatkan produktivitasnya, namun ketika panen masih berhadapan dengan rendahnya harga gula.

“Kita Sekarang ini sedang dibayangi oleh turunnya harga gula untuk tahun depan. Jika dari pemerintah tidak mengambil kebijakan yang menguntungkan petani terkait harga gula, bisa dipastikan petani akan mengalami kerugian,” ungkapnya.

Sementara itu, Direktur operasioal PTPN 11 DR Daniyanto ST, Dalam acara Gathring Petani Tebu di Puslit Tebu Sukosari Jatiroto, pada hari Selasa (19/12/2017). mengatakan, untuk mengatasi masalah tersebut pihaknya sedang melakukan sosialisasi aplikasi android yang bisa memungkinkan petani memesan pupuk secara online.

Advertisement

“Saat ini Kita mencoba mengintegrasikan produsen pupuk dengan petani melalui layanan online. Pada bulan Januari tahun depan kita berharap semuanya sudah berjalan. Karena sekarang kita sedang bicara dengan produsen agar ketersediaan pupuk tersebut bisa lebih baik,” terang Daniyanto.

Untuk Aplikasi online milik PTPN XI ini bisa didownload di Playstore dengan nama Go Tani, Go Pupuk dan Go Traktor dan Go Bibit. Untuk sementara aplikasi ini baru bisa digunakan oleh petani yang namanya sudah teresgistrasi di PTPN XI.

“Harapan kita Kedepan masyarakat umum juga bisa memanfaatkan aplikasi ini untuk keperluan pertaniannya,” pungkas Daniyanto.(adi/yan)

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas