Kota Batu

Ratusan Umat Budha Padati Vihara Dhammadipa Arama Kota Batu

Diterbitkan

-

Memontum Kota Batu – Ratusan Umat Budha dari berbagai daerah di Jawa Timur memadati Vihara Dhammadipa Arama Kota Batu, untuk melaksanakan ibadah Hari Raya Trisuci Waisak 2567 BE tahun ini. Mengusung tema ‘Memperkokoh Moral, Membangun Kedamaian Bangsa’, sejumlah Umat Budha seperti dari Surabaya, Mojokerto, Gresik, Malang dan Kota Batu, mengikuti serangkaian ibadah.

Disampaikan Kepala Vihara Dhammadipa Arama, Bhikkhu Khantidharo Mahathera, bahwa detik-detik Waisak 2567 BE 2023 berlangsung pada hari Minggu, 4 Juni 2023 pukul 10:41:19 WIB di Candi Borobudur. Pada detik-detik Waisak ini, ditandai dengan pemukulan gong sebanyak tiga kali, Pemercikan Air Suci, doa Paritta Jayanto dan umat bersikap Anjali.

“Hari ini, sekitar 100 Umat Budha dari berbagai daerah beribadah di Vihara Dhammadipa Arama. Di sini, semua yang hadir merayakan Hari Raya Waisak. Dan, detik-detik perayaan dimulai hari ini pukul 10:41:19 WIB,” terangnya di Vihara Dhammadipa Arama Kota Batu, Minggu (04/06/2023) tadi.

Ditambahkannya, sebanyak lima Bhiksu, 44 Samanera dan 41 Atthasilan, sebelum detik-detik Waisak telah melaksanakan ritual puasa sejak 4 Mei 2023 lalu hingga berakhir 4 Juni 2023 ini. “Kami, seluruh Bhiksu, kemudian Samanera serta Attasilan sebelum perayaan detik-detik Waisak hari ini, sudah melaksanakan ritual puasa sejak bulan lalu. Dan, puasa sebulan ini juga diikuti semua Umat Budha,” tambahnya.

Advertisement

Sedangkan, jelas Khantidharo, Trisuci Waisak merupakan hari yang agung dan sakral bagi Umat Budha di seluruh dunia. Momen penting memperingati tiga peristiwa dalam kronologi kehidupan Guru Agung Buddha, dengan kesamaan ciri yakni terjadi pada Purnama Sidi di Bulan Waisak.

Baca juga :

Peristiwa pertama, imbuhnya, yaitu kelahiran Pangeran Siddhattha calon Buddha (623 SM) di Taman Lumbini, Kapilavatthu, Nepal. Peristiwa ke dua, ialah pencapaian Pencerahan Sempurna, Petapa Siddhattha menjadi Buddha pada usia 35 tahun (588 SM) di Bodhgaya, India. Peristiwa ke tiga, kemangkatan atau Mahaparinibbana Sang Buddha pada usia 80 tahun (543 SM) di Kusinara, India.

Oleh sebab itu, ujarnya, dengan adanya peristiwa yang agung dan sakral itu memberikan pesan. Umat Budha diajak untuk memaknai momentum Waisak, dengan meneladani satu dari sekian banyak kualitas luhur Sang Budha, yang kemudian menjadi Ajaran-Nya yang paling mendasar yaitu perihal moral (sila).

“Hari Trisuci Waisak 2567 tahun ini jatuh pada tanggal 4 Juni 2023. Guna menghayati momen Trisuci Waisak lebih dari sekadar perayaan suci yang bersifat keagamaan, Sangha Theravada indonesia mengusung tema Waisak yakni ‘Memperkokoh Moral, Membangun Kedamaian Bangsa’,” paparnya.

Advertisement

Sementara itu, Umat Budha asal Mojokerto, Susilo Sudharmono, mengungkapkan sudah sejak pagi berada di Vihara Dhammadipa Arama bersama keluarganya untuk melaksanakan ibadah Hari Raya Waisak. “Ya, kami berenam yakni saya, istri dan empat anak saya sudah sejak pagi tadi datang di Vihara ini. Kami sangat bersyukur bisa ibadah bersama keluarga,” ujarnya.

Momen perayaan Waisak tahun ini, menurutnya, sangat menyenangkan dibanding tahun lalu. Ini dikarenakan, saat itu masih dalam kondisi pandemi Covid-19. Sehingga, tidak bisa melaksanakan ibadah dengan nyaman.

“Tahun ini, perayaan Waisak sangat menyenangkan. Semua umat bisa berkumpul dengan nyaman tanpa berpikir soal pandemi. Saya melihat, kerukunan antar umat beragama pun juga terlihat sangat indah. Tentunya, saya berharap kedamaian baik dalam keluarga maupun seluruh umat beragama lain terus terjaga dengan baik seperti hari ini,” jelasnya. (put/sit)

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas