Pemerintahan
Serapan APBD Tahun 2020 Minim
Pandemi COVID-19 jadi Alasan Pemkot
Memontum, Batu – Pandemi COVID-19 menjadi alasan utama bagi perangkat daerah di Pemerintah Kota (Pemkot) sehingga serapan APBD Kota Batu tahun 2020 tak sampai 50% pada semester pertama. Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso mengatakan, dari total APBD Rp 1 triliun, realisasi masih Rp 454,1 miliar saja.
Sisa lima bulan terakhir Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemkot Batu diwajibkan memaksimalkan serapan anggaran yang tersisa.
“Serapan itu tercatat sampai bulan Juli. Pemkot Batu harus bisa memaksimalkan serapan anggaran disisa waktu yang ada. Rendahnya serapan akibat refocusing anggaran untuk pencegahan dan penanganan Covid-19,” ungkap Punjul, Selasa (4/8/2020).
Kalau melihat data serapan hingga Juli, tambah Punjul, hampir 50 persen. Hal itu ia rasa sudah lumayan bagus. Penyebab lain COVID-19 yaitu beberapa OPD tidak maksimal dalam melaksanakan program.
“Masalah serapan tidak hanya di Pemkot Batu, tapi hampir semua di kota/kabupaten lainnya di Indonesia,” tegas Punjul.
OPD yang tidak maksimal serapannya antara lain Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan yang masih 13,45 persen. Meski begitu, Pemkot Batu akan meminta OPD untuk kembali menjalankan program prioritasnya yang sempat terhambat akibat refocusing untuk penanganan pandemi Covid-19.
Lalu, beberapa OPD yang melakukan serapan cukup tinggi adalah Dinas Pendidikan. Dengan capaian diatas rata-rata OPD lainnya. Yakni mencapai 42,4 persen.
“Semoga PAK nanti bisa dimaksimalkan untuk program yang sempat terhambat. Kalau Dinas Perumahan serapannya rendah karena pembangunan pasar besar masih tahap perencanaan,” tandasnya.
Meskipun program pembangunan pasar menggunakan anggaran APBN senilai Rp 200 miliar. Pemerintah pusat mengharuskan persiapan perencanaan, seperti DED dari Dinas Perumahan, dan pembangunan sebelah barat Pasar Sayur.
“Itu masih proses, anggarannya sekitar Rp 5 miliar untuk pembangunan di samping barat Pasar Sayur,” tutupnya.(lih/man)