SEKITAR KITA
Sikapi PPKM Level 4, PKL Probolinggo Berharap Tak Diperpanjang
Memontum Probolinggo – Hari ini adalah terakhir masa PPKM Level 4. Seiring rampungnya pelaksanaan itu, beberapa masyarakat, utamanya PKL (pedagang kaki lima) di Probolinggo, berharap PPKM Level 4 tidak diperpanjang. Alasannya, akan berdampak terhadap perekonomian warga.
“Kalau saya, berharap tidak diperpanjang lagi (PPKM, red),” kata salah satu PKL, Hendro, Minggu (25/07) tadi.
Baca juga:
- Lihat Konser Pembuka Jombang Fest 2024, Seorang Perempuan Terkena Ledakan Petasan
- Masa Kampanye Pilkada 2024 Bakal Jadi Perhatian Operasi Zebra Semeru
- Tingkatkan Kamseltibcar Lantas, Polres Trenggalek Gelar Apel Pasukan Operasi Zebra Semeru 2024
Saat disinggung kembali mengapa harapannya PPKM Level 4 tidak ingin diperpanjang, dirinya mengatakan, tidak hanya membawa dampak ekonomi. Namun, pembatasan itu juga berdampak sosial.
“Pertama, karena memang dampak ekonomi. Kedua, dampak sosial kepada masyarakat cukup tinggi. Jadi harapannya, ya pandemi segera berakhir,” ungkapnya.
Meski tidak diperpanjang, dirinya berharap, masyarakat tetap disiplin. Sehingga, apa yang dikhawatirkan pemerintah, bisa diantisipasi. Sehingga, tidak sampai ada PPKM kembali. “Ini satu fakta yang ada, penyebaran itu masih terjadi,” ucapnya.
Sebagai bentuk perhatian kepada warga utamanya PKL, dirinya berharap adanya bantuan dari pemerintah selama PPKM Level 4. Termasuk, jika pada akhirnya PPKM kemudian diperpanjang.
Ketua PPKL Kota Probolinggo, Munadi, mempertanyakan insentif yang dijanjikan pemerintah melalui Dinas DKUPP selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4.
“Kondisi yang paling terdampak itu adalah teman-teman entah pedagang, PKL dan sebagainya. Sebagian besar mereka adalah di sektor informal,” jelasnya.
Munadi menyebutkan, bahwa masih banyak masyarakat yang sehari-hari menggantungkan pekerjaannya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi.
“Dengan adanya PPKM ini jika diperpanjang, maka akan semakin menyulitkan. Ya memang ada bantuan dari Pemkot berupa uang Rp 200.000 bagi PKL yang ada di wilayah Pasar Tugu, dan itu tidak menyeluruh untuk PKL,” tambahnya. (geo/ed2)