Pemerintahan
Sukseskan Program BNPB Menjaga Alam, Tanam Ribuan Bibit Mangrove
Memontum Probolinggo – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama BPBD Jatim dan BPBD Kota Probolinggo, juga ratusan relawan PRB, melaksanakan Apel Kesiapsiagaan dan Gerakan Pengurangan Risiko Bencana di Pantai Permata di Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo.
Kegiatan ini, dilaksanakan dalam rangka penguatan kapasitas di masyarakat, agar memiliki kesiapan dalam menghadapi bencana. Khususnya, ancaman akan datangnya musim penghujan. Pertemuan dilaksanakan melalui pelibatan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kota Probolinggo, yang didalamnya terdiri dari semua unsur pentahelix baik organisasi atau komunitas, sehingga dapat dikerahkan ratusan orang relawan.
Baca juga:
- Lihat Konser Pembuka Jombang Fest 2024, Seorang Perempuan Terkena Ledakan Petasan
- Masa Kampanye Pilkada 2024 Bakal Jadi Perhatian Operasi Zebra Semeru
- Tingkatkan Kamseltibcar Lantas, Polres Trenggalek Gelar Apel Pasukan Operasi Zebra Semeru 2024
Apel Siaga, dibuka oleh Wali Kota Probolinggo, melalui Asisten Pemerintahan, Gogol Sujarwo, yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) yang dikeluarkan BNPB, menyatakan bahwa Kota Probolinggo, dengan klasifikasi cukup tinggi. Hal ini, mendorong Pemkot Probolinggo untuk melakukan langkah-langkah strategis dalam upaya melindungi masyarakat dari risiko bencana.
“Dengan data dan fakta tersebut, dibutuhkan selalu koordinasi dan kolaborasi antar komunitas. Sehingga, penanggulangan bencana dapat dilaksanakan secara terpadu dan menyeluruh,” terangnya, Selasa (01/06) tadi.
Ketua FPRB Kota Probolinggo, Munawan Hasyim, mengatakan bahwa relawan di Kota Probolinggo, berkembang cukup pesat. “Relawan tidak dibayar, bukan karena mereka tidak berharga. Tetapi karena mereka tidak ternilai harganya. Relawan dulu disebut sukarelawan, adalah orang yang secara sukarela menyumbangkan waktu, tenaga, pikiran dan keahliannya untuk menolong orang lain dengan tanpa pamrih, tidak mengharapkan imbalan. Yang terpenting adalah motivasinya sukarela dan tanpa pamrih,” jelasnya.
Pasca Apel Siaga, dilanjutkan dengan penanaman pohon di sekitar wilayah Pantai Permata yang mana beberapa tahun lalu, menjadi lokasi longsor akibat dari adanya letusan Gunung Bromo. Dalam aksi gerakan PRB (penanaman pohon), relawan yang hadir langsung menanam di lokasi di lubang-lubang yang telah disiapkan.
Dalam penanaman mangrove itu, juga dihadiri oleh Ibu Direktur Kesiapsiagaan BNPB, Kasubdit Pemberdayaan Sumber Daya BNPB, Asisten Pemerintahan Kota Probolinggo, Sekretaris BPBD Jawa Timur, Kalaksa BPBD Kota Probolinggo, Sekjen FPRB Jawa Timur, serta Forkopimda dan OPD yang terlibat dalam penanggulangan bencana.
Sebelum Penanaman mangrove dilakukan, ditandai secara simbolis penyerahan bibit mangrove dari perwakilan PT KTI, Bank Jatim dan Koordinator UMKM selaku sponsor bibit kepada Asisten Pemerintahan, Direktur Kesiapsiagaan BNPB dan Plt Kalaksa BPBD Provinsi Jawa Timur, yang selanjutnya diserahkan kepada perwakilan relawan PB, komunitas Papesa, Formalis dan Senkom untuk dilakukan penanaman di lokasi Pantai Permata.
Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan dengan Sarasehan Relawan, urun rembuk bersama komunitas relawan dan warga sekitar,Kepala Pelaksana BPBD Kota Probolinggo juga BPBD Jatim berbincang-bincang tentang perlunya sinergitas membangun ketangguhan melalui keterlibatan semua pihak di Kota Probolinggo.Kegiatan ini sebagai bentuk mitigasi dan konservasi pantai dalam mendukung dan menyukseskan Program BNPB Menjaga Alam, Alam Menjaga Kita. (geo/sit)