Pemerintahan
Tingkatkan PAD Lamongan, Inovasi Semua Sektor Dikaitkan dengan Wisata
Memontum Lamongan – Lesunya perekonomian akibat pandemi Covid-19 memaksa Pemerintah Kabupaten Lamongan untuk berinovasi, berkoordinasi dan bersinergi di berbagai sektor. Pertumbuhan ekonomi yang terkoreksi menjadi -2,65 persen di akhir tahun 2020 menjadi PR yang harus segera diselesaikan. Oleh karena itu Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menekankan bangkitnya UMKM Lamongan.
Hal tersebut disampaikannya saat menerima Rombongan Peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan VIII BPSDMD Propinsi Kalimantan Selatan, Selasa (15/06) di Pendopo Lokatantra.
Baca juga:
- Lihat Konser Pembuka Jombang Fest 2024, Seorang Perempuan Terkena Ledakan Petasan
- Masa Kampanye Pilkada 2024 Bakal Jadi Perhatian Operasi Zebra Semeru
- Tingkatkan Kamseltibcar Lantas, Polres Trenggalek Gelar Apel Pasukan Operasi Zebra Semeru 2024
Dalam Visitasi yang bertajuk Pemulihan Pariwisata di Masa Pandemi Dalam Rangka Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tersebut Bupati Yuhronur menggabungkan semua sektor yang ada dengan sektor pariwisata untuk menggeliatkan perekonomian di Kabupaten Lamongan.
“Jadi semua sektor yang ada di Kabupaten Lamongan akan digabungkan dengan sektor pariwisata. Beberapa sudah mulai dilakukan. Contohnya di sektor pertanian Desa Latukan Kecamatan Karanggeneng, pertanian semangka yang biasanya saat panen dijual seperti biasa kali ini dijadikan pegelaran wisata sehingga omsetnya naik 300 persen dari biasanya,” ungkapnya.
Selanjutnya untuk rencana ke depan sektor-sektor yang lain pun akan mengikuti seperti sektor olahraga, sektor perikanan dan lain sebagainya.
Sumberdaya alam yang ada di tiap desapun saat ini dimaksimalkan untuk dijadikan sebagai tempat wisata. Saat ini menurut Bupati Yuhronur telah muncul taman-taman tematik di desa-desa yang dikelola oleh BUMDes. Munculnya desa-desa wisata tersebut akan akan menghidupkan perekonomian masyarakat sekitar. Produk-produk UMKM dan kerajinan masyarakat akan mendapatkan tempat untuk memasarkan produknya.
“Pemasarannya pun dilakukan secara offline dan online. Offline melalui kerjasama dengan toko retail modern. Dari 90 produk UMKM yang dikurasi sudah terdapat 26 produk yang sudah bisa masuk toko retail modern seperti Indomaret dan Alfamart. Sedangkan secara online Pemkab Lamongan bekerjasama dengan Bank Jatim meluncurkan aplikasi Pasar Online Lamongan dan Lapak Lamongan,” imbuhnya.
Dalam acara tersebut Bupati Yuhronur juga menyampaikan bahwa untuk meningkatkan PAD di sektor pariwisata Pemerintah Daerah harus pintar-pintar memanfaatkan sumberdaya yang ada dan melakukan kerjasama dengan investor atau pihak ketiga.
“Contohnya saja Wisata Bahari Lamongan yang menyumbang PAD cukup besar. Sebelum pandemic PAD yang dikontribusi oleh WBL antara Rp. 10 Milyar sampai dengan Rp. 15 Milyar. Hasil tersebut diperoleh dari pemanfaatan aset daerah yang ada dengan kerjasama dengan investor dengan system bagi hasil,” jelasnya.
Kawasan wisata WBL tersebut juga menumbuhkan wisata-wisata lain di sekitanya contohnya Maharani Zoo, Tanjung Kodok Beach Resort dan menjadi satu wilayah dengan Wisata Religi Sunan Drajat.
Kepala BPSDMD Propinsi Kalimantan Selatan, Muhammad Nispuani, yang juga turut hadir dalam acara tersebut menyampaikan akan membawa ilmu dari Kabupaten Lamongan ini untuk diadaptasi di tiap wilayah peserta pelatihan tersebut.
“Terimakasih atas kesempatan yang diberikan Bupati Lamongan untuk menjadikan Kabupaten Lamongan sebagai lokus Visitasi Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Tahun ini. Semoga ilmu yang sudah Bupati Lamongan sampaikan dapat kita contoh dan adaptasikan di wilayah kita masing-masing,” ungkap Muhammad Nispuni. (fjr/zen/ed2)