SEKITAR KITA
Tuntut Revolusi Sepak Bola Indonesia, Ratusan Bonek Persebaya Geruduk Grahadi
Memontum Surabaya – Ribuan Bonek Persebaya turun ke jalan untuk gelar aksi unjuk rasa. Mereka mendesak pemerintah, agar segera melakukan revolusi sepak bola Indonesia, yang bebas dari segala praktik ‘kotor’. Para Bonek, berkumpul di depan Gedung Negara Grahadi Jalan Gubernur Suryo Surabaya, Kamis (25/11/2021).
“Kami di sini berkumpul untuk membuat sepakbola di Indonesia lebih baik. Sanggup jogo Suroboyo (Bisa berjaya Surabaya, red)? Salam satu nyali wani,” teriak koordinator aksi, Andi Peci di atas mobil komando.
Andi Peci menyampaikan, jika turunnya Bonek ke jalan adalah sebuah perlawanan terhadap polemik sepak bola Indonesia yang tak kunjung membaik. “PSSI yang memaksa kami semua turun ke jalan,” teriak Andi Peci.
Baca juga :
- Pj Wali Kota Malang Tekankan Kewaspadaan Dini Jaga Kondusifitas Pilkada 2024
- Peduli Wilayah Kekeringan, Bunda Indah Distribusikan Tangki Air Bersih untuk Masyarakat
- Ketua DPRD Trenggalek Definitif Periode 2024-2029 Resmi Ditetapkan
- Pemkab Jember Hentikan Sementara Penyaluran Bansos, Hibah dan Honor Guru Ngaji
- Besok, 32 Ribu Peserta Bakal Ikuti Tes SKD CPNS di Kota Malang
Ada beberapa tuntutan Bonek Persebaya dalam aksi itu. Yakni, pertama revolusi total sistem bola Indonesia. Kedua, tindak tegas semua wasit sepak bola Indonesia yang tidak menjujung semangat fairplay, respect dan sportivitas. Kemudian yang ketiga, transparansi dan publikasi hukuman kepada perangkat pertandingan antara Persebaya Surabaya vs Persela Lamongan, yang digelar 21 Oktober 2021.
Lalu yang keempat, tambahnya, PPSI segera lakukan penguatan sistem untuk membantu kepimpinan wasi di liga 1 dengan penambahan teknologi V.A.R (video asisten wasit) atau penambahan jumlah garis terutama garis gawang disetiap gawang tim yanh bertanding. “Keseriusan dan langkah kongkret PSSI untuk perbaikan sepak bola Indonesia,” tegas Andi Peci. (ade/sit)