Kota Malang

Usai Pembangunan Jembatan Tuai Kontroversi, Giliran 26 PJU Jembatan Tak Berfungsi

Diterbitkan

-

Usai Pembangunan Jembatan Tuai Kontroversi, Giliran 26 PJU Jembatan Tak Berfungsi

Memontum Kota Malang – Serangkaian pembangunan di Jembatan Tunggulmas (Tungguwulung-Tlogomas) Kota Malang, sepertinya perlu mendapat perhatian serius dari DPRD Kota Malang. Bagaimana tidak, usai pemanfaatan jembatan paska diresmikan tuai sorotan publik akibat tidak bisa difungsikan atau ditutup sementara akibat timbulkan kemacetan, kali ini giliran penerangan jalan umum (PJU), yang menjadi sorotan.

Usut punya usut, diduga kejadian itu akibat induksi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) antara 70 kV hingga 150 kV. Akibatnya, beberapa PJU disepanjang Jembatan Tunggulmas, tidak berfungsi. Hal itu, kontan membuat akses jembatan menjadi gelap gulita disaat malam hari.

Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP), Diah Ayu Kusumadewi, mengatakan bahwa tidak berfungsinya PJU tersebut bukan pertama kalinya. Namun, sudah berlangsung beberapa kali dan pihaknya sudah melakukan peneguran terhadap kontraktor atau pelaksana dari pemenang lelang penyedia PJU.

Baca juga:

Advertisement

“Dulu mati, terus diganti. Kemudian dua bulan lagi, mati. Pihak penyedia ya sudah mengganti, tetapi kalau mati ya kita ingatkan lagi. Selama masa pemeliharaan, ya kita ingatkan terus sambil cari solusi,” ujar Diah, Senin (18/07/2022) tadi.

Dari pantauan Memontum.com saat meninjau lokasi, total ada sekitar 32 PJU yang terpasang di sepanjang Jembatan Tunggulmas. Dari jumlah itu, hanya dua PJU yang menyala di sepanjang jembatan. Sementara di dekat pertigaan Tunggulwulung, hanya ada empat PJU yang menyala. Sedangkan sisanya, atau sekitar 26 PJU, dalam kondisi tidak berfungsi.

“Pengaruh SUTT ini di luar perkiraannya. Sebab, daya besar SUTT ini saat melewati PJU, tentu berpengaruh dan tak bisa menahannya. PJU itu, dahulu juga ketinggian dan sudah disesuaikan dengan aturan. Tetapi ternyata, karena ada induksi SUTT, kena pengaruh induksi. Sehingga, kalah dan lampunya mati itu. Kita dulu berpikirnya SUTT tidak sampai segitu jauhnya, ternyata sampai,” lanjutnya enteng.

Saat ini, tambah Diah, pihaknya terus melakukan upaya komunikasi dengan pihak UPT PLN Malang, guna untuk mencari solusi dan rekomendasi karena tidak berfungsinya PJU. “Kita sudah janjian dengan PT PLN Malang, mau meninjau ke lapangan nanti seperti apa. Jadi, nanti rekomendasi dari teman-teman PLN, bagaimana. Mungkin, nanti pakai lampu dekorasi jadi di bawah nanti,” imbuhnya. (rsy/sit)

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas