Kota Malang
Wali Kota Malang Dorong Generasi Emas Melalui Perilaku Hidup Sehat di Sekolah
Memontum Kota Malang – Wali Kota Malang, Sutiaji, didapuk menjadi Keynote Speaker dalam kegiatan gelar wicara kampanye sekolah sehat wujudkan generasi hebat di SD Negeri Model, Jalan Raya Tlowogawaru, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Jumat (18/07/2023) pagi. Pria yang menduduki kursi N1 ini, menyampaikan dari kegiatan tersebut diharapkan para anak-anak generasi emas, bisa menerapkan perilaku hidup sehat. Baik itu di lingkungan sekolah, maupun di dalam lingkungan kelurganya.
“Hari ini berangkat dari sekolah, karena perilaku hidup sehat itu tidak bisa instan. Untuk mencapai kesana juga dibutuhkan kolaboratif. Sehingga tidak hanya sekolah saja, tapi orang tua ada penyadaran. Mudah-mudahan anak ini bisa menginject pada keluarga,” kata Wali Kota Sutiaji.
Terlebih, menurutnya saat ini di Kota Malang juga telah memiliki Peraturan Daerah (Perda) Kawasan Tanpa Rokok (KTR) pada lingkungan sekolah, sejak tahun 2018 lalu. Sehingga, melalui hal tersebut juga dibentuk penguatan-penguatan lingkungan sehat.
Baca juga:
“Berbagai instrumen itu kita bentuk, penguatan UKS dan sekolah adiwiyata juga. Tentu itu komponen-komponen yang saya kira harus terus ditingkatkan. Selain itu cara kita hidup sehat dengan membangun satu visi bahwa sehat itu penting,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kota Malang, Suwarjana, menyampaikan jika pemilihan SD Negerti model itu karena sebagai model atau percontohan bagi SD dan TK Kota Malang. “Yang jelas di sinikan SD, diantara SD se Kota Malang. Insyaallah sebagai modelnya Kota Malang ada TK dan SD. Apalagi tempatnya luas, ada dipinggiran. Tentu ini untuk menyadarkan semua dan juga sebagai tantangan bagi kami, insyaallah tempat ini yang pasti bisa,” ujar Suwarjana.
Kemudian, pihaknya juga juga tertarik dengan sambutan yang telah disampaikan oleh Wali Kota Malang, terkait dengan komposisi jumlah toilet yang ada di sekolah dihitung dengan rasio murid yang ada. “Tentu hal tersebut juga kami lakukan tapi masih belum menyeluruh, karena juga berkaitan dengan anggaran. Seperti ini kan memicu kepada kami bahwa nanti akan tetap kami hitung,” paparnya.
Selain itu, menurutnya juga mengenai bantuan pertama di kala siswa membutuhkan bantuan kesehatan. Dicontohkan Suwarjana, yakni seperti saat Pandemi Covid-19, bahwa semua sekolah diintrusksikan untuk mempunyai tabung oksigen.
“Insyaallah sekolah itu semua ada dan mereka juga mengadakan kerjasama dengan puskesmas setempat baik itu puskesmas pembantu (Pustu) atau puskemas cabangnya dinas kesehatan,” imbuh Suwarjana. (hms/rsy/sit)