Kota Malang
Wali Kota Malang Tandatangani Tuntutan Aksi Solidaritas Tragedi Kanjuruhan
Memontum Kota Malang – Wali Kota Malang, Sutiaji, siap turut mengawal usut tuntas tragedi Kanjuruhan. Hal itu disampaikannya, seusai menemui ribuan massa aksi solidaritas 40 hari tragedi Kanjuruhan di Alun-Alun Tugu Kota Malang, Kamis (10/11/2022) tadi.
Dalam kesempatan itu, dirinya juga menandatangani beberapa tuntutan yang dilayangkan oleh Aremania. Beberapa isi dari tuntutan tersebut, diantaranya yakni pertama, seret, tangkap dan adili seluruh aktor dibalik tragedi Kanjuruhan, 1 Oktober 2022, juga seluruh eksekutor lapangan tragedi Kanjuruhan, 1 Oktober 2022. Kedua, jadikan tragedi Kanjuruhan sebagai pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat, bukan hanya sebagai Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) ringan.
Ketiga, yaitu bayar segala kerugian yang diderita korban dan keluarga korban tragedi Kanjuruhan, 1 Oktober 2022 melalui mekanisme kompensasi dan restitusi. Setelah menandatangani tuntutan tersebut, orang nomor satu di lingkungan Pemkot Malang ini akan siap meneruskan kepada institusi di atasnya.
Baca juga :
- Pj Wali Kota Malang Tekankan Kewaspadaan Dini Jaga Kondusifitas Pilkada 2024
- Peduli Wilayah Kekeringan, Bunda Indah Distribusikan Tangki Air Bersih untuk Masyarakat
- Ketua DPRD Trenggalek Definitif Periode 2024-2029 Resmi Ditetapkan
- Pemkab Jember Hentikan Sementara Penyaluran Bansos, Hibah dan Honor Guru Ngaji
- Besok, 32 Ribu Peserta Bakal Ikuti Tes SKD CPNS di Kota Malang
“Nanti kami akan berkirim surat dan kami sampaikan kepada Kapolri, Menkopolhukam, Presiden untuk mengawal apa yang menjadi aspirasi Arek Malang. Bukan hanya Arek Malang, tetapi ini anak bangsa yang mempunyai nilai kemerdekaan yang harus diperhatikan,” jelas Wali Kota Sutiaji.
Tidak lupa, dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada ribuan Aremania dan seluruh warga Malang Raya, yang melakukan aksi damai dalam menyuarakan aspirasinya. “Ini menunjukkan bahwa Malang luar biasa, mampu menahan diri. Serta, mampu menciptakan kedamaian dalam waktu jeda 40 hari, yang saya kira itu tidak sedikit,” lanjutnya.
Dengan hal tersebut, menurutnya Aremania telah menunjukkan sebagai suporter sepak bola yang sudah dewasa. Selain itu, menurutnya Aremania juga mampu menciptakan kedamaian. “Tekad bulat untuk memperjuangan keadilan bagi 135 orang meninggal itu, adalah tekad bahwa bola itu cinta kedamaian,” imbuhnya. (rsy/gie)