Pemerintahan
Wali Kota Tinjau dan Kunjungi Warga Korban Longsor di Dusun Brau Batu
Memontum Kota Batu – Wali Kota Batu, Hj Dewanti Rumpoko, bersama Wakil Wali Kota, H Punjul Santoso, meninjau lokasi longsor sekaligus mengunjungi 52 warga di RT 02 RW 10 Dusun Brau, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Rabu (03/02) pagi.
Orang nomor satu di Kota Batu, ingin melihat langsung kondisi warga yang mengungsi akibat longsor yang terjadi sejak Senin (01/02) dan Selasa (02/02) kemarin.
Bersama dengan kunjungan itu, Wali Kota juga memberikan bantuan bahan pokok, obat-obatan hingga kebutuhan pakaian bagi warga terdampak.
Selain memberikan bantuan, berbagai persiapan dan antisipasi juga dilakukan OPD, terkait longsor. Diantaranya, menyiapkan tenda darurat, fasilitas kesehatan dan penerangan saat malam hari.
“Demi keselamatan, jangan ada yang tidur di rumah dahulu. Direlakan rumah ditinggal dahulu. Sikon (situasi dan kondisi) masih sangat berbahaya. Barang penting harus dibawah,” ujar Wali Kota Batu, Hj Dewanti Rumpoko, kepada warga saat rembukan di shelter bencana.
Lebih lanjut Dewanti meminta, agar sekarang yang dipikirkan oleh masyarakat adalah keselamatan nyawa. “Kita berpikir akan kemana kalau tidak boleh ditinggali ? Pemerintah akan berusaha mencari jalan keluar. Saya minta camat dan kades untuk mendata warga yang punya lahan di tempat lain tidak ? Kalau ada, bisa ditinggali dan pemerintah akan bangunkan,” bebernya.
Namun, tambahnya, bagi warga yang tidak punya akan dicarikan tanah kas desa (TKD) atau tanah bengkok desa untuk ditinggali dan dibangun rumah baru. Bisa satu kawasan atau secara terpisah.
Baca Juga: Batu Masih Butuh Alat Pendeteksi Tanah Longsor
Kades Gunungsari, Andi Susilo, tidak merasa keberatan dengan petunjuk dari Walikota. “Yang jelas, kita perlu proses verifikasi dahulu dari warga. Misalnya, warga yang punya bisa dibangun oleh pemerintah dan kita data ada berapa orang. Selanjutnya, jika orang tidak punya lahan sama sekali kita akan adopsi dari tanah desa. Atau, seperti yang disampaikan bu wali tadi pengadaan lahan. Atau lahan milik Perhutani yang bisa ditukar guling dengan milik warga,” ujarnya.
Dengan opsi itu, paparnya, perlu kajian dan survey serta konsolidasi dengan pihak- pihak terkait. Kalau ada lahan desa. Itupun harus kita musyawarahkan di desa terlebih dahulu.
“Pokoknya harus ada aturannya dan syarat-syarat yang harus disesuaikan. Harapannya, pengadaan lahan dari Pemkot. Jadi, kita sendiri tidak terbentur dari kegiatan kebencanaan darurat. Selain itu, lahan bengkok harapannya tidak jauh-jauh dari sini,” tambahnya.
Dari data BPBD Kota Batu, untuk relokasi warga terdampak longsor, ada sebanyak 52 jiwa dari 11 KK. Dengan relokasi 21 orang di salah satu rumah warga yang dinyatakan aman dari longsor dan sisanya mengungsi ke rumah keluarga. (bir/sit)