Pemerintahan
Walikota Malang Monitoring ke BRI Martadinata, Pastikan Keamanan Karyawan dan Nasabah
Memontum Kota Malang – Setelah dilakukan konferensi pers kemarin di ruang sidang Balai Kota, hari ini Kamis (9/7/2020) Walikota Malang bersama juru bicara satgas Covid 19, kepala Bank Indonesia (BI) dan juga kepala OJK meninjau langsung ke kantor Bank BRI Martadinata. Walikota Malang yang didampingi Kepala Wilayah BRI, melakukan tracing dan monitoring dari segala sudut yang ada di Kantor BRI Martadinata.
Terkait kasus Covid 19 yang menimpa sejumlah karyawan BRI, tinjauan langsung dilakukan guna untuk memastikan protokol kesehatan yang dijalankan oleh Kantor BRI sudah benar-benar terlaksana. Gedung utama dari lantai 2 hingga 4 yang disinyalir terjadi penyebaran Covid 19 ditutup total sementara guna meminimalisir penyebaran Covid 19 semakin meluas.
“Gedung utama Lantai 2 sampai 4 akan ditutup total dan dilakukan penyemprotan secara rutin hingga semua steril. Pihak bank sudah saya beritahu agar AC di lantai-lantai tersebut dimatikan saja,” ujar Wali Kota Malang Sutiaji.
Bank BRI Martadinata untuk pengoprasian masih aktif, namun di pindah di gedung sebelah untuk para nasabah yang pastinya menggunakan protokol kesehatan yang sangat ketat dari karyawan hingga nasabah.
“Samping kan buka, setelah di tracing dan monitoring, tidak ada hubungan sama sekali dengan gedung utama baik lantai 2,3 hingga lantai 4, tidak pernah ada hubungan sama sekali,” tegasnya.
Melihat kondisi bagaimana tata cara dan letak dari pihak Bank BRI melaksanakan protokol kesehatan sudah sangat ketat. Mulai dari tempat cuci tangan yang di setiap sudut sudah tersedia hingga ATM yang sudah dikondisikan dan dijaga oleh satpam yang diberi peralatan protokol kesehatan untuk memastikan nasabah keluar dan masuk tetap aman.
“Di ATM ketika masuk dikasih handsanitizer dan dicek suhu pakai thermogun. Keluar pun demikian. Dikasih handsanitizer dan thermogun oleh satpam yang berjaga. Di mobil juga begitu. Kurang lebih ‘kan sekitar 200 pengunjung yang datang itu tetap harus cuci tangan. Setiap satpam sudah berjaga dan mengarahkan para nasabah,” ujarnya.
Dikatakan ketika kunjungan di kantor BRI tadi, sudah dilakukan swab kembali untuk para karyawan dan hasilnya sekitar 20 sampai 30 orang sudah keluar dan itu negatif. Kepala BRI bisa memastikan protokol kesehatan dijalankan dengan baik dan ketat agar tidak terjadi lagi hal seperti ini.
“Kami sudah melakukan protokol kesehatan mulai dari awal munculnya Covid 19 itu dan kami perketat selalu. Kami juga sudah menambahkan lagi 2 Wastafel di depan gedung utama. Keamanan sudah memiliki perlengkapan khusus protokol kesehatan, Banking hall pun juga mempunyai jarak terntetu dan itu dilakukan dengan baik,” ujar kepala wilayah BRI Prasetya Sayekti.
Kehadiran BRI ini ingin membantu perekonomian. Market share sudah menjadi yang terbesar. Dimana BRI berfokus ke nasabah mikro yang sedang terdampak. BRI hadir di tengah-tengah mereka agar bisa membantu perekonomian lebih stabil.
“Semua save, harapannya tidak ada lagi kejadian ini akan berlanjut. Kami pun juga sudah menyiapkan dana pinjaman untuk UMKM sebesar 3,5 Triliun untuk wilayah Malang Raya dan juga 16,5 Triliun untuk wilayah kerja bagian Malang yang meliputi hingga Banyuwangi. Kami lebih mengutaman ke nasabah Mikro mulai pedagang hingga yang lain, itupun juga siap untuk membantu perekonomian juga,” tutupnya. (mg1/yan)