Probolinggo

Warga Bintaos dan Krajan Tutup Akses Masuk Truk Pengangkut Material Proyek Tol Pas-Pro

Diterbitkan

-

Warga Bintaos dan Krajan Tutup Akses Masuk Truk Pengangkut Material Proyek Tol Pas-Pro

Memontum Probolinggo — Warga Dusun Bintaos dan dusun Krajan Desa Kedung Supit Kecamatan Wonomerto Kabupaten Probolinggo melakukan protes dengan cara memblokir jalan truk pengangkut material pembangunan jalan tol Pasuruan Probolinggo (Paspro), Rabu (25/10/2017) siang.

Ratusan warga yang datang ke tempat pembangunan tol tersebut menutup jalan proyek tol dengan bergerombol di badan jalan, bahkan menghadang kendaraan berat yang mengangkut material tol yang mengakibatkan aktifitas pengerjaan proyek tol berhenti. PROTES: Warga yang melakukan penutupan jalan proyek tol. (pix)

Efi (37) salah satu warga yang ikut datang di lokasi mengatakan, ini dilakukan sebagai bentuk protes karena pembangunan jalan tol tersebut merugikan mereka. Selain menyebabkan kerusakan rumah, juga menyebarkan polusi udara.

“Rumah saya temboknya retak-retak karena yang lewat ’kan truk besar dan mesin-mesin yang garap jalan itu,” ungkapnya dengan logat Madura.

Advertisement

“Saya dan keluarga juga menderita gatal-gatal. Sudah periksa ke dokter katanya iritasi akibat debu. Memang sudah setahun ini Mas, debu bikin pusing, belum anak-anak yang sering sakit juga,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Mistar (39) juga mengatakan keluhannya. Selain rumahnya retak, dalam periode panen kali ini gagal karena terkena debu.

“Sebelum ada proyek tol dibangun, dusun sini tidak ada keluhan seperti gatal, sesak nafas, bahkan gagal panen,” tuturnya.

“Semua berubah ketika proyek pembangunan tol dimulai sejak awal tahun 2017 lalu. Saya hanya meminta pengurus tol ini harus bertanggung jawab, paling tidak ganti rugi,” tambahnya.

Advertisement

Sementara itu Humas PT Waskita Karya yang melaksanakan proyek pembangunan tol tersebut, belum bisa memastikan apakah tuntutan warga ini bisa dilakukan atau tidak.

“Kami belum bisa memastikan, apakah akan ada ganti rugi, atau kompensasi. Saya tidak tahu pasti. Karena saya juga sedang rapat,” ujar Panji saat dihubungi melalui selulernya. (pix/yan)

Advertisement
Lewat ke baris perkakas