Hukum & Kriminal
Warga Tirtoyudo Yakini Takdir KPPS Meninggal Akibat Kanker Usus
Memontum Malang – Keluarga Sujatwati, warga Desa Kepatihan, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, menolak keras adanya wacana atau isu bongkar makam, almarhum Sunaryo. Keluarga ini meyakini bahwa meninggalnya Sunaryo, akibat kanker usus.
Terlebih, Sunaryo (56) meninggal dunia pada saat 3 hari sebelum pemungutan suara PEMILU (2019) atau tanggal Minggu 14 April 2019, jauh sebelum hasil atau proses penghitungan perolehan suara. Sunaryo, diketahui adalah Kepala Panitia Pemungutan Suara (PPS) di desanya tinggal.
Selasa (14/5/2019) siang, sejumlah tokoh mendatangi rumah keluarga almarhum Sunaryo. Sujatwati, selaku istri korban menyambut kedatangan para tokoh, termasuk perangkat desa dan salah satu tim pemenangan.
Di hadapan para tokoh dan Samsul, Kades setempat, Sujatwati menceritakan riwayat kesehatan sang suami. Sunaryo, selama beberapa minggu sebelumnya diketahui mengidap kanker usus.
“Pernah dirawat di Puskesmas desa suami saya,” ungkap Sujatwati. Senada Samsul juga menyebut jika Sunaryo, warganya sempat dirawat di puskesmas. “Benar dirawat di puskesmas. Karena sakit kanker usus, meninggal sebelum bertugas jadi PPS,” sebut Samsul.
Terkait adanya wacana atau isu bongkar makam, keluarga kemudian menyatakan protes dan menolak keras. Pihak keluarga, meyakini adanya Kehendak Tuhan YME terkait meninggalnya Sunaryo.
Pihak keluarga juga mengecam jika ada pihak tertentu menuding atau menghembuskan isu tidak sedap menyangkut meninggalnya Sunaryo. Di hadapan tim pemenangan seorang paslon presiden, keluarga menyatakan tegas meyakini meninggalnya Sunaryo murni karena takdir dari Allah SWT. (sos)