Pemerintahan
Wawali Surabaya Whisnu Sakti Ikut Donor Darah
Memontum Surabaya – Bulan lalu, stok darah sempat menurun terdampak wabah virus Covid-19. Oleh Karena itu, Wakil Wali Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana turut mendonorkan darahnya di UTD PMI Kota Surabaya. Pihaknya mengajak warga Surabaya mendonorkan darah untuk membantu warga lain yang membutuhkan.
“Kita mengimbau kepada warga Kota Surabaya dalam menghadapi covid-19. Kewaspadaan tetap kita jaga tapi rasa kemanusiaan jangan hilang. Karena masih banyak saudara kita masih butuh darah,” kata Wisnu Sakti kepada wartawan di PMI Kota Surabaya, Jalan Embong Ploso, Kamis (2/4).
Wisnu menambahkan, pihaknya mendapatkan laporan bahwa minggu lalu, PMI Surabaya hanya bisa memenuhi kebutuhan darah hingga 30 persen. Namun hari ini PMI sudah bisa memenuhi 70 persen kebutuhan darah.
“Atas seruan itu, kami mengajak semuanya tetap jaga kewaspadaan. Standar kesehatan pribadi tetap kita jaga, pakai masker. Hand sanitizer kita bawa. Tapi kita tetap bergerak mendonorkan darah untuk saudara-saudara kita yang membutuhkan. Alhamdulillah hari ini laporan dari PMI kita bisa memenuhi 70 persen kebutuhan darah. Dan semoga ke depan bisa memenuhi kebutuhan 100 darah khususnya di Kota Surabaya dan Jawa Timur pada umumnya,” lanjut Wisnu.
Wisnu juga menyerukan kader PDI Perjuangan Kota Surabaya ikut tergerak mendonorkan darah untuk misi kemanusiaan. “Alhamdulillah semuanya ikut tergerak dan kami serukan ke kader-kader PDI Perjuangan untuk mendonorkan darah bagi yang sehat,” lanjut Wisnu.
Sementara Kepala UTD PMI Kota Surabaya dr Budi Arifah mengatakan, stok darah mulai mengalami peningkatan. “Hari ini ketersediaan darah ada 1.000 kantong lebih. Seperti yang diucapkan Bapak Wakil Wali Kota tadi. Bahwa ketersediaan darah sudah banyak meningkat. Jadi sudah bisa memenuhi permintaan dari seluruh rumah sakit. Sudah 70 persen,” kata dia.
Ia menambahkan, saat awal-awal mewabahnya covid-19 di Surabaya, pihakya hanya bisa memenuhi 30 persen kebutuhan darah. Menurutnya penurunan stok dipengaruhi banyaknya kegiatan donor darah yang tidak bisa digelar karena terdampak corona. “Itu awal tanggal 16 Maret. Mulai meningkat sampai hari ini kita bisa memenuhi 70 persen kebutuhan darah,” imbuhnya.
Peningkatan pendonor, menurut Budi, karena pihaknya gencar melakukan sosialisasi, baik melalui media cetak dan elektronik. Serta membuka layanan 24 jam.”Kita juga jemput bola dengan buka layanan donor darah 24 jam. Sebelumnya buka sampai sore saja. Kita juga bekerja sama dengan angkatan darat, kepolisian, maupun angkatan laut,” lanjut Budi.
Sedangkan golongan darah yang paling dibutuhkan ialah golongan darah O. “Memang yang terbanyak di Indonesia itu O,” pungkasnya. (ace/ono)