Trenggalek
Wujud Syukur Masyarakat, Kepala Kerbau Dilarung di Dam Bagong Trenggalek
Memontum Trenggalek—-Sebagai wujud syukur atas pengairan yang baik dari Dam Bagong, warga masyarakat Trenggalek menggelar upacara adat bersih Dam Bagong. Dengan melempar kepala kerbau ke dalam dam, diharapkan irigasi yang ada di Kota Keripik Tempe ini menjadi lebih baik.
Serangkaian upacara adat ini juga sudah dimulai sejak Kamis (02/8/2018) malam dengan menggelar doa bersama dilanjutkan dengan wayangan. Keesokan harinya, tepat di hari Jumat Kliwon tepatnya di bulan Selo, upacara adat bersih Dam Bagong mulai dilakukan. Terlihat Bupati Trenggalek Emil Elistianto Dardak ditemani istrinya Arumi Bacshin, mengenakan pakaian adat Jawa Sarimbit berwarna hitam
Tradisi bersih dam bagong ini sebelumnya dilakukan dengan arak-arakan kepala kerbau yang hendak di larung bersama dengan replika tumpeng raksasa sebagai simbol kemakmuran masyarakat setempat atas apa yang telah dilimpahkan Tuhan Yang Maha Kuasa.
Menurut kepercayaan masyarakat setempat, tradisi bersih dam bagong ini konon menggunakan kepala gajah putih guna sebagai tumbal demi kelancaran dan keberkahan kehidupan masyarakat Trenggalek yang teraliri aliran air dari dam bagong tersebut.
Seiring berkembangnya waktu, gajah putih tidak diketemukan lagi di Trenggaek bahkan di Indonesia. Untuk itu masyarakat menggantikannya dengan kepala kerbau dalam setiap tradisi bersih dam bagong, dan hal tersebut masih dilestarikan hingga saat ini.
“Makna dari tradisi bersih dam baging dengan melemparkan kepala kerbau ke dalam dam ini adalah sebagai wujud penghormatan kepada Adipati Minak Sopal yang dimasa kerajaannya menggunakan kepala gajah putih untuk ditumbalkan ke dam bagong ini agar kehidupan masyarakat Trenggalek yang mayoritas bermata pencaharian sebagai petani dapat sejahtera,” jelas Suwono selaku Lurah Ngantru Kecamatan Trenggalek saat dikonfirmasi, Jumat (03/8/2018).
Lebih lanjut, tradisi ini dapat dikatakan sebagai wujud rasa syukur serta mengenang jasa Adipati Minak Sopal yang telah berjuang mensejahterakan masyarakat Trenggalek dimasanya.
“Harapannya dalam bersih dam bagong ini, agar masyarakat Trenggalek khususnya bisa adil dan makmur, sejahtera utamanya para petani-petani. Untuk pemimpin Trenggalek juga diharapkan mampu memberikan suri tauladan yang baik dalam memimpin masyarakat kedepannya tanpa meninggalkan bentuk tradisi daerah yang sudah tertanam sejak dahulu,” tegasnya.
Terpisah salah satu sesepuh desa setempat menuturkan upacara adat bersih Dam Bagong ini menggunakan 1 ekor kerbau yang akan disembelih dan memiliki peran masing-masing.
“Seperti kepala kerbau yang akan digunakan sebagai tumbal yang dilarung kedalam Dam Bagong untuk diperebutkan oleh masyarakat, ini diartikan karena kepala adalah tempat untuk berfikir. Berfikir secara akal sehat agar kemakmuran masyarakat bidang dijaga dan dipertahankan,” tutur Muqimin Santo.
Selain itu juga ada kaki dan beberapa bagian tubuh kerbau yang dibungkus menggunakan kulit kerbau. Kulit kerbau yang digunakan sebagai pembungkus ini diibaratkan manusia yang harus menutup auratnya dengan kain atau pakaian.
Sedangkan daging kerbau akan dimasak untuk menjamu para undangan dan masyarakat umum yang ikut menyaksikan tradisi bersih dam bagong saat itu.
Sampai di setiap pelaksanaan tradisi bersih dam bagong dilakukan sesuai kalender jawa yang jatuh pada Jumat Kliwon yang selanjutnya dilakukan prosesi ruwatan dengan tujuan agar seluruh masyarakat Trenggalek terhindar dari bencana dan selalu ditingkatkan kesejahteraanya.
Dengan adanya bersih Dam Bogong ini diharapkan sawah-sawah yang ada diseluruh daerah Trenggalek bagian dataran yang semula sebagai sawah tadah hujan dan mengalami kekeringan di musim kemarau berubah statusnya menjadi sawah irigasi. Sehingga pada musim kemarau pun datang dapat diolah sekaligus sebagai penahan banjir pada musim penghujan.
“Semoga warisan budaya dan upacara adat bersih Dam Bagong ini bisa memberikan nilai positif bagi masyarakat. Dan para petani khususnya di Kabupaten Trenggalek bisa mendapatkan hasil panen pertanian yang melimpah hingga di tahun – tahun yang akan datang, ” tegas Muqimin. (mil/yan)