Kabar Desa
Wujudkan Ketahanan Pangan di Tengah Pandemi Corona, Sitirejo Wagir Gelar Simulasi Kampung Tangguh
Memontum Malang – Warga Desa Sitirejo Kecamatan Wagir Kabupaten Malang mewujudkan ketahanan pangan di tengah pandemi Covid–19 dengan mengadakan simulasi kampung tangguh.
“Kami mengadakan simulasi kampung tangguh di Desa Sitirejo Kecamatan Wagir Kabupaten Malang untuk mewujudkan ketahanan pangan di tengah pandemi Covid–19,” ujar perwakilan Tim Satgas Covid-19 Universitas Brawijaya Malang untuk Mitra Kampung Redy Eko Prasetyo.
Briefing taktis tentang aplikasi dari SOP Kampung Tangguh telah dilakukan bersama para pembakti muda dan Satgas Covid–19 UB dengan melibatkan Kades Sitirejo dan unsur Muspika Kecamatan Wagir.
Kegiatan ini dijalankan agar kampung siap dan mandiri dalam menghadapi pandemi Covid–19 ini. Kegiatan lain yang telah dilakukan berupa survey lokasi kelayakan Rumah Karantina desa setempat.
Pelatihan Simulasi Penanganan Wabah COVID-19 tingkat desa, materi disampaikan oleh Redy Eko Prasetyo, Tim Satgas COVID-19 Universitas Brawijaya Divisi Media dan Mitra Kampung dengan membahas seputar SOP penanganan COVID-19 tingkat desa yang lebih berfokus pada tujuan membangun ketahanan pangan selama pandemi dengan membentuk LPK (Lumbung Ketahanan Pangan).
Acara yang dihadiri 25 orang peserta yang terdiri dari para muda-mudi relawan tim Satgas COVID-19 Desa Sitirejo ini, memfokuskan diskusi pada simulasi pembentukan LPK mulai dari konsep hingga teknis tata cara pelaksanaannya.
Selanjutnya,konsep lumbung yang digagas bersifat yang kaya membantu yang membutuhkan. Saling berbagi dan peduli sesama agar dapat mengantisipasi kemungkinan adanya konflik apabila pandemi terjadi dalam jangka waktu yang lama.
Dalam pelaksanaannya, LPK akan melibatkan partisipasi warga dalam pengelolaannya.
Ada aturan yang disepakati bersama, termasuk siapa yang akan mengisi lumbung, berapa banyak jumlah yang disepakati, sistem penjagaan lumbung hingga bagaimana akan membagi apabila diperlukan.
Secara garis besar, konsep LPK dalam Kampung Tangguh mengedepankan sikap gotong-royong yang selalu lekat dengan karakteristik masyarakat desa.
Kedepan simulasi penangan COVID-19 tingkat desa tidak hanya pembentukan LPK, dalam konsep Kampung Tangguh masyarakat juga akan diedukasi dengan pelatihan secara simultan mulai dari pengenalan dasar dan pencegahan COVID-19, teknik pemakaman jenazah positif COVID-19 agar tidak terdapat lagi berita penolakan jenazah hanya karena masyarakat kurang paham, hingga keamanan wilayah juga dibahas dalam model kampung tangguh ini.
“Semoga upaya yang kami lakukan memberi manfaat optimal. Semoga pandemi segera berakhir dan kehidupan sosial ekonomi kembali normal,” pungkas Redy. (Sur/tim)