Kota Malang

162 Seniman Jawa Timur dan Yogyakarta Pamerkan Karya Seni Lukis Bertema Love is Calling

Diterbitkan

-

PAMERAN: Salah satu pengunjung yang menikmati pameran seni lukis bertema Love is Calling. (memontum.com/rsy)

Memontum Kota Malang – Sebanyak 300 lukisan bertema Love is Calling (cinta yang memanggil, red), dari karya 162 seniman dari Jawa Timur dan Yogyakarta, dipamerkan di gedung Dewan Kesenian Malang (DKM) Jalan Mojopahit 3 Kota Malang, Sabtu (10/06/2023) tadi.

Kurator pameran, Akhmadi Budi Santoso, menyampaikan jika pemilihan tema tersebut tentu telah berdasarkan kesepakatan bersama. Dimana, dalam memaknai kata cinta dari para seniman itu tentu beragam.

“Karena ini event tahunan dari Studio Dinding Luar (SDL), maka tiap tahun tema yang diangkat tentu berbeda-beda. Saat ini kita mengambil tema tersebut, karena kita tahu setiap seniman itu pasti memiliki pengalaman-pengalaman cinta. Baik itu yang mengenakkan atau memang membuat derita,” ujar Leck Budi-sapaan akrabnya.

Untuk genre dari masing-masing lukisan tersebut, juga beragam. Dimana para seniman, diberikan kebebasan mengenai teknik yang digunakan, gaya melukis yang dipakai, dan tentu bagaimana mereka merespon tema tentang cinta.

Advertisement

Baca juga :

“Kalau dilihat dari keseluruhan, memang lebih banyak bercerita tentang cinta romantis, atau hubungan asmara. Ada juga yang memang mereka tumbuh rasa cintanya bikin orang bahagia, ada juga yang bikin orang patah hati, suka duka nya di situ. Selain itu, juga hubungan antara orang tua, dan juga ada yang mencari cinta sejati,” jelasnya.

Lebih lanjut disampaikan, seniman yang terlibat dalam pameran tersebut, yaitu mulai dari usia 18 tahun hingga 70 tahun. Namun, lebih di dominasi oleh para seniman muda. Salah satunya, seperti Muhammad Afrizal Romadhoni (24). Pria yang kerap disapa Ucol ini, mengaku jika dia memamerkan dua lukisan karyanya.

“Di sini saya memamerkan dua karya, sama-sama menceritakan kecintaan saya dengan kartun Pokemon. Saya berbagi cerita nostalgia di masa kecil. Karena cinta itu tidak harus dengan bilang aku sayang kamu, tetapi berbagi rasa kesenangan dengan orang lain,” tutur Ucol.

Karena kecintaannya dengan Pokemon, dia juga sempat mengoleksi kartu-kartu tersebut. Namun, setelah duduk di bangku SMP dirinya sudah tidak bisa lagi mengoleksi, karena sudah bukan zamannya.

Advertisement

“Makanya sekarang saya angkat lagi mengenai Pokemon ini, karena buat mengingat masa lalu saya. Ini pameran yang saya ikuti ke 22 kalinya,” imbuhnya.

Sebagai informasi, pameran tersebut, digelar mulai hari Jumat (09/06/2023) hingga Selasa (13/06/2023) mendatang. Mulai dari pukul 10.00 WIB hingga 21.00 WIB. Dengan dikenakan biaya sebesar Rp 10 ribu, pengunjung akan diberikan gelang ber barcode, untuk mengakses katalog yang dipamerkan. (rsy/sit)

Advertisement
Lewat ke baris perkakas