Pemerintahan
67 Inovator Meriahkan Gelaran Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Ke-4 Pemkab Trenggalek
Memontum Trenggalek – Pemerintah Kabupaten Trenggalek kembali menggelar Trenggalek Innovation Fest (TIF). Gelaran kompetensi inovasi pelayanan publik yang telah memasuki tahun ke-4, ini berlangsung di GOR Gajah Putih.
Mengusung tema Innovation For Sustainability, TIF tahun 2022 ini diikuti sebanyak 67 inovasi yang berasal dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lembaga, sekolah dan instansi lainnya di Kota Keripik Tempe. Event ini digelar, guna memperkuat komitmen Pemerintah Daerah dan seluruh jajarannya dalam berinovasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan kepuasan masyarakat.
Dengan begitu, diharapkan nantinya dapat menjaring, mendesiminasikan, mendokumentasikan dan mempromosikan inovasi pelayanan publik di unit-unit penyelenggara pelayanan publik, serta mendorong dilakukannya replikasi pelayanan publik. “Hari ini tepatnya di tahun ke 4 ini, kita menggelar Trenggalek Inovation Fest 2022. Tadi Pak Deputi juga menyampaikan bahwa ada beberapa inovasi yang layak dimasukkan ke tingkat nasional,” terang Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, dalam sambutannya, Rabu (30/11/2022) siang.
Baca juga:
- Ketua DPRD Trenggalek Definitif Periode 2024-2029 Resmi Ditetapkan
- Pemkab Jember Hentikan Sementara Penyaluran Bansos, Hibah dan Honor Guru Ngaji
- Besok, 32 Ribu Peserta Bakal Ikuti Tes SKD CPNS di Kota Malang
- Pemkab Banyuwangi Raih Penghargaan Penyelenggaraan Air Minum Aman dari Menteri PUPR
- Lihat Konser Pembuka Jombang Fest 2024, Seorang Perempuan Terkena Ledakan Petasan
Suami Novita Hardiny ini berharap, inovasi-inovasi ini akan berkorelasi dengan prestasi yang ada di Kabupaten Trenggalek. “Jadi, bukan inovasi kalau yang kita lakukan itu tidak memudahkan masyarakat. Contoh dengan adanya inovasi Gerakan Tengok Bawah Masalah Kemiskinan ‘GERTAK’, orang miskin sekarang termudah-kan apa tidak untuk melaporkan mendapatkan beberapa program. Terus inovasi jemput bola, orang rentan merasakan manfaatnya apa tidak,” jelasnya.
Sementara itu, Asisten Deputi Koordinasi dan Fasilitasi Strategi Pengembangan Praktik Terbaik Pelayanan Publik, Dr Ajib Rakhmawanto, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pemerintah Kabupaten Trenggalek. Menurutnya, sebagai lembaga kementrian di pusat, tentunya mempunyai kewajiban mendorong pelayanan publik yang lebih baik melalui Inovasi-inovasi.
“Ternyata, di sini telah menjadi trend atau budaya. Inovasi telah menjadi program dari pada pemerintah daerah setiap tahunnya. Kami di pemerintahan pusat mendorong penciptaan inovasi-inovasi pelayanan publik,” tutur Ajib.
Kementrian PAN RB itu juga mengapresiasi, bagaimana inovasi-inovasi yang sudah muncul di suatu pemerintahan terkait pelayanan publik ini bisa direplikasi dan dikembangkan.
“Jangan hanya dimunculkan saja. Kami berharap, apa yang sudah baik di suatu tempat itu bisa dipindahkan atau ditularkan ke instansi lainnya,” imbuhnya.
Kemudian, sambungnya, inovasi ini tentunya menjadi budaya tersendiri atau setelah menjadi program rutin bisa dibuat suatu kebijakan yang permanen.
“Dibuat suatu peraturan misalnya, dinas atau badan di suatu daerah melaksanakan inovasi namun juga sesuai dengan tema hari ini sustainable. “Jadi selalu berkelanjutan,” papar salah satu pejabat di Kemenpan RB. (mil/sit)