Kabupaten Malang

8 Pelajar SMK Naiki Gelondongan Tertelan Ombak Pantai Teluk Asmara

Diterbitkan

-

KAYU : kayu ini yang dinaiki para korban. (ist)

Memontum Malang–Tiga pelajar tenggelam dan belum ditemukan di Pantai Bangsong Teluk Asmara (BTA), masuk wilayah Kecamatan Sumbermanjingwetan, Kabupaten Malang. Sabtu (30/12/2017) pukul 13.30, 8 pemuda naik kayu gelondongan hingga terseret ke tengah laut dan tertelan ombak.

“Benar kami menerima laporan kejadian. Kami kordinasi dengan tim relawan untuk pencarian, ” urai Kasatpolair Polres Malang, AKP Dwiko G, kepada Memontum.com, Sabtu sore.

TIGA : Petugas mintai keterangan saksi-saksi. (ist)

TIGA : Petugas mintai keterangan saksi-saksi. (ist)

Ia lalu membenarkan jika para korban berstatus pelajar, “Benar dari pelajar Turen. Kami periksa saksi-saksi,”.  Informasi awal, tiga pelajar yang hilang merupakan pelajar dari SMK Kelautan Turen.

Tiga yang belum ditemukan selamat yakni Indra Adi Atmoko (17) warga Sonowangi, Kecamatan Ampelgading; Sandi Muhammad Rafli (16) warga Dusun/Desa Kedok, Kecamatan Turen dan Diki Wahyudi (17) warga Desa Wonokerto, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang.

Lima orang selamat karena berhasil ke tepian tebing atau karang diantaranya Egi Wahyu Hermawan (17), Muhammad Imam Sahal (17),
Wildan Putri Agung (17), Kelvin Alamsyah Pratama (17) dan Eldi Kapuas Setiawan (17).

Advertisement
TIGA : Petugas mintai keterangan saksi-saksi. (ist)

TIGA : Petugas mintai keterangan saksi-saksi. (ist)

Informasi didapat Memontum.com, musibah menimpa 8 pemuda itu, Sabtu (30/12/2017) pukul 13.30. Awalnya, 9 pemuda berangkat dari SMK Kelautan Turen sekitar pukul 10.30. Tujuan mereka ke pantai Bansong Teluk Asmara, Tambakrejo/Sitiarjo, Sumbermanjingwetan.

Naik sepeda motor berboncengan, mereka sampau pukul 12.00. Satu jam lamanya kemudian pelajar ini istirahat, senda gurau. Hingga kemudian, namanya wisatawan pantai, mereka mendekati pantai dan bermain air.

Melihat ada kayu gelondongan ukuran besar, terbit ide untuk memakainya bermain. Kayu gelondongan itu sepanjang 7 meteran berdiameter 100 cm sehingga dibenak mereka, dapat dipakai layaknya perahu mengapung.

Benar saja, kayu itu bak perahu dan dinaiki para korban. Siapa sangka kayu justru terseret ombak ke tengah laut berjarak puluhan meter. Ombak kemudian mendadak besar menggulung para korban. Lima orang selamat, tiga lainnya menghilang.

Satu pelajar tidak mengalami kejadian itu karena tidak ikut menaiki kayu. Yakni, Dias Imam Prambodo (17). Hingga kini, pihak terkait masih melakukan kordinasi untuk mempersiapkan pencarian. Karena kondisi gelap, pencarian dilaksanakan besok atau Minggu pagi. (sos)

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas