Jember
849 Gardu Listrik Rusak, 43 Tiang Tumbang di Jember
Memontum Jember – Pasca bencana hujan deras dan angin kencang yang melanda Kabupaten Jember, Sabtu (16/2/2019) lalu, aliran Listrik di wilayah Jember Kota, Ambulu dan Wilayah Bandara Notohadinegoro mengalami pemadaman selama 2 hari.
Akibatnya masyarakat yang berada atau ikut di wilayah tersebut, untuk kebutuhan sehari hari seperti penerangan rumah harus menggunakan minyak tanah dan memasak harus menggunakan kayu (liang) dan kompor.
“Kalau yang kaya ya.. menggunakan jenset untuk penerangan rumah, tapi kalau seperti saya ya menggunakan minyak, untuk memasak ya menggunakan Liang, ” ungkap salah satu warga Lengkong yang mengaku bernama Asir.
Diketahui Padamnya Aliran listrik tersebut akibat tiang Listrik yang digunakan sebagai penyanggah Kabel Tegangan Menengah (TM) banyak yang tumbang serta patah bahkan roboh.
Menanggapi hal tersebut Manager Area PT. Perusahaan Listrik Negara Jember – Lumajang Ardian Egusfi melalui siaran pers tertulisnya menyampaikan pihaknya terus melakukan Perbaikan terhadap belasan penyulang yang padam dan puluhan tiang listrik yang tumbang.
“Sekarang masih tinggal 245.119 pelanggan pelanggan PLN masih mengalami pemadaman listrik, jumlah tersebut menurun, dibandingkan sebelumnya ada 242.524 ribuan pelanggan yang mengalami pemadaman listrik, ” ujarnya Ardian Senin (18/2/2019) siang.
Ardian menerangkan, dampak peristiwa itu ada 14 penyulang padam, 849 gardu listrik rusak serta 43 tiang tumbang, patah dan roboh tetapi mulai kemaren kita mengadakan perbaikan sehingga saat ini sudah bertahap normal.
“Diketahui ada 12 penyulang normal dan 840 gardu normal serta 11 tiang listrik sudah berdiri tegak pihaknya menjamin untuk aliran listrik yang mengalami pemadaman akan hidup.” terangnya. (bud/yud/oso)