Pemerintahan
Tantangan Perawat di Depan Mata Juga Persaingan Global
Jember, Memontum – Tantangan kedepan dari perawat, bukan hanya di depan mata, tetapi sudah menjadi tantangan global, demikian yang disampaikan Bupati Jember dr Faida usai menghadiri Seminar Nasional DPD PPNI Kabupaten Jember di Gedung Balai Serbaguna Kaliwates, Sabtu (23/11/2019) siang.
Dalam seminar yang bertemakan menghadapi Peluang dan Tantangan Perawat di era Revolusi Industri yang dihadiri sekitar tiga ribu perawat yang tergabung dalam PPNI perawat Jember Bupati mengatakan, bahwa perawat tidak boleh berpikir rutindan konvensional karena tantangannya berbeda.
“Perawat sudah ada layanan online, panggilan layanan home care, kalau perawat Indonesia masih berkutat, berebut CPNS dan berebut honorer, magang di puskesmas, ini sudah ketinggalan jaman,” ungkapnya.
Bupati perempuan pertama di Kabupaten Jember ini menyatakan, peluang perawat sekarang luar biasa, sudah ada ribuan perawat yang tergabung dalam aplikasi layanan perawat, ini sangat memudahkan para costumer.
“Saya berharap, melalui PPNI Jember berinovasi. Sudah tidak ada lagi perawat, izin prakteknya mati, kesulitan mengurus, dan PPNI harus menjadi pengayom anggotanya dan memberikan layanan-layanan kolektif buat anggotanya,” harapnya.
Selain itu, Bupati yang bergelar dokter tersebut menyampaikan, ke depan juga akan ada pemetaan. Karena ada satu komitmen bersama, kalau sekarang masih ada 70-an di Poskesdes satu desa, kedepan pihaknya akan menuntaskan satu desa satu perawat.
“Termasuk untuk poskestren, akan di fasilitasi, paling tidak ada satu perawat di poskestren,” ujarnya.
Terkait kesejahteran perawat di setiap puskesmas di Kabupaten Jember Bupati menerangkan, telah memberi pandangan kepada perawat, bahwa mereka itu keunggulannya adalah kompetensi.
“Karenanya, ada ratusan perawat yang sudah lolos test untuk P3K dan juknisnya belum turun dari pusat,” akunya.
Tetapi, meskipun juknis belum turun sambung Bupati, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember sudah menyiapkan untuk pengganggaran gaji perawat, maka mulai persatu januari 2020 nanti, ada atau tidak ada juknisnya Bupati akan mengeksekusi melalui SK Bupatinya.
“Karena kita sudah menganggarkan dan mereka sudah lolos seleksi,” tegasnya. (gik/yud/oso)